Kisah Bunda Alami Koma 6 Hari setelah Melahirkan Bayi Kembar 3, Mengira Alami Kecelakaan

Pernahkah Bunda membayangkan momen mengenalkan kelahiran akan berubah jadi perjuangan bertahan hidup? Ini adalah cerita mengenai Marisa, Ibu dari Texas, Amerika. Setelah melahirkan bayi kembar tiga yang lucu, dia malah harus menghadapi cobaan berat selama enam hari di komadi!

Kisah persalinan dramatis

Selama beberapa bulan setelah Marisa Christie dan suaminya Dylan mengetahui bahwa mereka akan melahirkan bayi kembar tiga. Sebagai seorang ayah, Dylan sempat merasa khawatir akan kelebihan beban mencari nafkah untuk merawat bayi kembar di atas bayi pertama, Grayson yang berusia 4 tahun.

Tetapi pada pagi hari tanggal 21 Agustus 2024, Marisa melahirkan bayi perempuan yang sehat bertiga yang diberi nama Charlotte, Kendall, dan Collins di Pusat Medis Hermann Memorial The Woodlands. Marisa melahirkan tingkat ganda anaknya melalui operasi caesar terencana.

“Dan itu menunjukkan kepada saya sendiri ketika suatu hari, saya mencium tingan dengan Marisa dan mengatakan kepadanya betapa banggaku atas namanya,” memanaskan Dylan.

Namun, rasa kegembiraan tersebut tiba-tiba berubah menjadi drama menegangkan. Setelah melahirkan bayi kembar tiga yang sehat, Marisa harus menghadapi tantangan hidup dan kematian.

Selama 14 hari setelah melahirkan

Dr. Amber Samuel, direktur medis Obstetrix Maternal-Fetal Medicine Specialists of Houston dan juga dokter spesialis kandungan dan kebidanan, mengatakan bahwa setelah melahirkan, hanya dalam beberapa detik, Marisa menunjukkan gejala yang sangat tidak biasa.

“Marisa bangkit dari tempat tidur, kedua lengannya terangkat, dan dia mengeluarkan suara, menunjukkan seluruh tanda-tanda vitalnya baik menjadi sangat tidak normal,” ucap Samuel dikutip dari

“Saya melihat dia tidak bernapas dan tidak ada detak jantung. Saat itu kami menyatakan penyakit AFE (emboli cairan ketuban), karena tidak ada hal lain yang benar-benar tampak seperti itu,” kata Samuel.

Samuel dan tim dokter lain merasa kebingungan. Selain itu, AFE memiliki tingkat kematian sekitar 80 persen. Selama 45 menit selanjutnya, tim medis mulai melakukan kompresi dada dan Marisa beberapa kali pingsan. Dokter akhirnya memasang alat bantu hidup bernama oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) pada Marisa, yang memompa darahnya ke mesin jantung-paru untuk menyelamatkan dirinya.

Enam hari setelah itu, Marisa pun bangun dari tidurnya. Ketika Marisa sadar dari koma selama enam hari yang diinduksi secara medis pasca melahirkan, ia tidak ingat apa-apa tentang pengalaman melahirkan itu.

“Saya teringat bangun dan Dylan ada di sana dan dia berujar bahwa putri-putri saya baik-baik saja, mereka sudah di sini,” kata Marisa.

“Ah, saya pikir saya tergelincir dari sepeda atau apa kabarnya. Itu satu-satunya penjelasan yang masuk akal mengapa saya tidak hamil lagi. Saya pikir saya sedang mimpi beberapa saat. Itu sangat menakutkan,” ujarnya.

Saya tidak menemukan teks asli untuk diantaranya.

(AFE), atau emboli cairan ketuban. Komplikasi yang sangat jarang terjadi ini mempengaruhi 1 dari setiap 40.000 kelahiran, dan terjadi selama proses melahirkan atau setelah melahirkan.

Jantung janin atau amnionik emboli (AFE) terjadi ketika cairan ketuban atau jaringan janin memasuki aliran darah ibu, menyebabkan reaksi serius yang mengganggu dengan cara mengganggu fungsi organ tubuh. Kondisi ini sangat berbahaya dan sering kali muncul tanpa peringatan. Gejalanya melibatkan sesak napas mendadak, tekanan darah yang jatuh, pendarahan hebat, hingga gagal jantung.

Meskipun AFE tidak biasa terjadi, kondisi ini memiliki tingkat kematian yang tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa AFE disalahkan sebesar 10 persen kematian ibu selama melahirkan di negara maju.

Gratis!