Gratis Makan Siang (GMS) diadakan secara serentak di 26 wilayah hari ini, Senin (6/1). Program utama Pemerintah Prabowo-Gibran ini merupakan hal yang baru untuk sekolah.
Ternyata tidak semua sekolah mengetahuinya. Masih ada sejumlah sekolah yang belum melakukan persiapan menyambut program Makan Bergizi Gratis tersebut. Salah satunya di SDN 011 Pagi, Jakarta Selatan.
Sekretaris Sekolah Dasar Negeri 011 Pagi, Siti Khusnul, mengatakan dia belum memperoleh informasi jelas sehubungan dengan program MBG.
“Belum ada. Ada dua kali yang datang ke sini cuma tanya, katanya dia siapa dia? Temannya dia, temannya dia. Nah, beruntun dah juga. Tanya jumlah muridnya berapa, jumlah gurunya berapa. Sampai sekarang tidak ada kabar apa-apa,” ujar Siti ketika ditemui di lokasi, Senin (6/1).
Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya telah ada anggota Babinsa yang bertanya tentang fasilitas kantin di sekolah tersebut, tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang kapan program tersebut akan dimulai.
“Kapan pelaksanaannya, belum saya tahui,” ujar dia.
Ketika ditanya apakah sekarang sudah ada katering yang menawarkan layanan, Siti menjawab, “Belum ada.”
Hal serupa juga disampaikan oleh Nurjono, guru di SDN Keramat Pela 09. Ia mengaku belum menerima informasi tentang Mohon Bantu Guru (MBG), meskipun sebelumnya pihak sekolah sempat melakukan persiapan karena Gubernur Jakarta sementara pada saat itu dikabarkan akan berkunjung.
Itu soalnya Plt Gubernur waktu itu mau datang, ternyata tidak jadi. Bahkan sampai sekarang, belum ada informasi tentang kehadiran Plt Gubernur tersebut.
Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya telah menyiapkan 190 lokasi dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
Seluruh 190 lokasi dapur umum akan mulai memasak menu Makan Bergizi Gratis mulai 6 Januari 2025. Lokasi mereka ada di berbagai provinsi, mulai dari 6 SPPG di Aceh, 1 SPPG di Bali, 3 SPPG di Banten, 3 SPPG di DIY, 5 SPPG di DKI Jakarta, dan 1 SPPG di Gorontalo.
Lanjutnya, ada 55 lokasi SPPG yang tersedia di Provinsi Jawa Barat, 36 SPPG di Provinsi Jawa Tengah, 29 lokasi SPPG di Provinsi Jawa Timur, 2 SPPG di Provinsi Kalimantan Selatan, 1 SPPG di Kalimantan Timur dan Utara, 8 SPPG di Provinsi Kepulauan Riau, 4 SPPG di Provinsi Lampung, 2 SPPG di Provinsi Maluku.
Kemudian, ada 2 SPPG di Provinsi Maluku Utara, 1 SPPG di Provinsi NTT, 2 SPPG di Papua Barat, 1 SPPG di Provinsi Papua Selatan, 3 SPPG tersebar di Provinsi Riau, 1 di Sulawesi Barat, 8 SPPG di Provinsi Sulawesi Selatan, 2 di Sulawesi Tenggara, 1 SPPG di Sulawesi Utara, dan hingga 1 SPPG di tiap Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara.