Ketinggian air di Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, mengalami kenaikan signifikan pada Sabtu (1/2/2025) akibat lonjakan debit air masuk (inflow). Dhani Irwansyah, Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, menyatakan bahwa pada pukul 09.00 WIB, elevasi air tercatat mencapai 83,04 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian tersebut berada dalam kisaran level tinggi atau High Water Level (HWL) 83-85 mdpl, dengan kenaikan sekitar 14 cm dibandingkan dengan 82,90 mdpl pada Jumat (31/1/2025).
Lonjakan inflow terjadi pada Sabtu dini hari pukul 04.00 WIB dengan debit mencapai 1.108,16 meter kubik per detik (m³/s), yang kemudian menurun menjadi sekitar 600 m³/s pada pukul 07.00 WIB dan stabil di angka 346,05 m³/s pada pukul 09.00 WIB. Penyebab peningkatan debit air tersebut adalah hujan deras yang mengguyur wilayah hulu waduk, khususnya di Sumatera Barat, pada malam sebelumnya.
“Hujan lebat juga terjadi di Riau,” jelas Dhani Irwansyah. Lonjakan debit air tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang ekstrem, dimana hujan deras turun di wilayah hulu waduk dan sebagian wilayah Riau. Hal ini menyebabkan peningkatan signifikan dalam elevasi air waduk.
Kondisi ketinggian air yang mencapai level tinggi (HWL) 83-85 mdpl memperlihatkan potensi adanya banjir di sekitar wilayah waduk. Masyarakat sekitar waduk diimbau untuk waspada dan siap menghadapi kemungkinan banjir akibat kenaikan elevasi air yang signifikan.
Peningkatan ketinggian air waduk menjadi perhatian serius bagi pihak terkait, terutama dalam mengantisipasi dampak banjir yang mungkin terjadi. Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan melakukan koordinasi untuk mengurangi risiko banjir akibat ketinggian air waduk yang meningkat. Dhani Irwansyah juga menekankan pentingnya keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama dalam menghadapi situasi ini.
Dengan adanya lonjakan debit air masuk ke waduk, perlu adanya pengawasan dan monitoring yang ketat terhadap kondisi waduk dan elevasi airnya. Langkah-langkah preventif dan responsif perlu segera dilakukan untuk mengurangi risiko banjir dan memastikan keselamatan masyarakat sekitar waduk.