Setiap anak memiliki cara unik dalam menyerap informasi dan belajar. Beberapa anak lebih mudah memahami pelajaran jika melalui gambar, sementara yang lain lebih menyukai dengan mendengar penjelasan atau dengan melakukan sendiri.
Selisih atau perbedaan ini dikenal sebagai gaya belajar, dan mengenali tipe gaya belajar anak adalah langkah penting menghilangkan hambatan mereka dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya.
Beberapa hal yang perlu diterapkan pada anak. Simak informasinya di bawah ini.
1. Apa itu gaya belajar?
Gaya belajar adalah cara untuk memproses, memahami, dan menyerap informasi secara optimal. Setiap anak memiliki preferensi unik dalam belajar, yang membuat proses ini terasa lebih mudah dan efektif bagi mereka. Konsep ini membantu menjelaskan mengapa metode pembelajaran tertentu mungkin sangat efektif untuk satu orang, tetapi kurang membantu bagi yang lain. Gaya belajar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: visual, kinestetik, dan auditori.
2. Gaya belajar visual
Siswa dengan metode belajar visual cenderung lebih mudah memahami informasi yang diberikan dalam bentuk gambar, diagram, grafik, atau warna spesifik. Mereka kerap kali memiliki memori baik terhadap apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar.
Anak-anak dengan gaya belajar visual lebih memiliki ciri-ciri:
- Lebih fokus pada detail visual, seperti bentuk, warna, atau tata letak.
- Sukau membaca buku bergambar atau melihat gambar untuk memahami konsep.
- Belajar melalui catatan berwarna atau pengecatan.
- Tidak nyaman hanya mendengarkan penjelasan tanpa bantuan gambar atau screenshot.
Contoh aplikasi gaya belajar visual adalah:
- Gunakan kartu bergambar untuk mengajarkan kata-kata atau konsep.
- Ajak anak menggambar peta pikiran (mind map) saat menerima pelajaran.
- Sajikan materi melalui video pembelajaran atau presentasi yang mengandung banyak ilustrasi.
- Poster atau gambar visual di ruang belajar anak.
3. Gaya belajar kinestetik
Anak yang berdisiplin kinestetik belajar paling baik melalui gerakan dan aktivitas fisik. Mereka suka menyentuh, merasakan, atau mencoba langsung sesuatu untuk memahami konsep. Tipe ini sering merasa bosan jika harus diam untuk waktu yang lama, yaitu, sehingga membutuhkan cara belajar yang lebih interaktif.
Ciri-ciri Anak yang Cocok dengan Gaya Belajar Kinestetik:
- Sulit untuk duduk diam dalam waktu lama, cenderung gelisah.
- Belajar dengan lebih efisien melalui permainan, eksperimen, atau simulasi.
- Dia suka melakukan kegiatan yang melibatkan sentuhan, seperti memegang alat peraga.
- Memiliki kemampuan fisik yang baik dan menikmati kegiatan olahraga atau seni gerak.
Berikut adalah contoh penerapan gaya belajar kinestetik:
- Libatkan anak dalam percobaan sains yang sederhana, seperti membuat gunung berapi mini.
- Bagaimana cara menjelaskan konsep matematika.
- ).
- Ajak anak untuk belajar di luar ruangan, seperti mengukur panjang benda di lingkungan taman.
4. Gaya belajar auditori
Seorang anak yang memiliki gaya belajar auditori lebih sensitif terhadap suara dan belajar melalui pendengaran. Mereka lebih mudah memahami materi dengan mendengarkan penjelasan, berdiskusi, atau mengulang informasi terutama secara lisan.
Ciri-ciri anak yang cocok dengan gaya belajar auditori:
- Menikmati mendengarkan cerita atau mendengar musik.
- Lebih suka mendengarkan penjelasan ketimbang membaca sendiri.
- Baca informasi dengan nada keras akan lebih baik.
- Suatu hal baik bentukkan kebiasaan mendiskusikan atau bertanya ketika belajar.
Berikut adalah contoh penerapan gaya belajar auditori:
- Gunakan pengukuran audio atau podcast belajaruntuk membantu anak lebih memahami topik tertentu.
- Bacakan buku cerita dengan nada suara yang mengena agar lebih menarik perhatian anak.
- Minta anak mengulang pelajaran dengan cara menjelaskan kembali kepada Anda.
- Gunakan lagu atau nyanyian untuk mengajarkan materi siswa, seperti alfabet atau angka.
Mengenal tipe gaya belajar anak adalah kunci untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif. Dengan menyesuaikan metode pembelajaran sesuai preferensi mereka, proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat. Selain itu, anak juga merasa lebih percaya diri karena belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca juga:
- 6.
- 5 Aktivitas Menarik untuk Menggunakan Ketika Ingin Belajar Menulis Lebih Menyenangkan
- Namun, jika Anda masih ingin mengubah paragraf tersebut, silakan berikan permintaan Anda dan saya dengan senang hati membantu!
