banner 728x250

Ketahui Bedanya Best Before dan Expired Date Pada Kemasan Makanan

banner 120x600
banner 468x60

-Apa kamu suka membeli makanan atau minuman dengan pilihan kemasan tertentu?

Jika Anda memperhatikan, ada tanggal yang tertempel pada kemasannya.

banner 325x300

Tanggal tertentu dicantumkan di label makanan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang kualitas, kelembaban, dan keseratannya.

ini meliputi tanggal buatan, tanggal kadaluarsa, dan tanggal yang optimal.

Informasi ini sangat bermanfaat karena membantu konsumen dalam membuat keputusan yang tepat mengenai membeli dan mengonsumsi makanan.

Pertama, mereka salah mengerti arti dari expired date dan best before.

Banyak orang berpikir bahwa keduanya ketika pedagang makanan dan tanda bersih menuju ke bioskop menandakan bahwa itu adalah tanggal di mana makanan atau minuman tidak layak dikonsumsi.

Tetapi tidak demikian, ada perbedaan yang jelas antara kedua tanda tersebut.

Perhatikan hal berikut ini agar tidak salah lagi mulai sekarang.

Perbedaan antara “Bedal Hardname” dan “Masa Kadaluarsa”

Tanggal kadaluarsa dan tanggal “best before” memiliki arti yang berbeda. Kamu harus sangat teliti memperhatikan penulisan kedua tanggal tersebut yang tercantum.

Tanggal kedaluwarsa adalah tanggal maksimal yang produk makanan masih aman dikonsumsi terkait keamanan pangan.

Tahun kadaluarsa biasanya digunakan untuk produk makanan bayi, vitamin, dan bahan kue, seperti dilansir dari Situs Web MD.

Berarti, produk dengan tanggal kadaluarsa tidak disarankan dikonsumsi melebihi tanggal tersebut.

Tanda-tanda penurunan kualitas produk juga dapat dilihat pada bahan yang digunakan.

Misalnya, ragi kue tidak lagi aktif, perubahan tekstur makanan, hingga manfaat dari produk obat yang ditawarkan.

Sementara itu, tanggal “best before” (baik sebelum) atau “best by” {(terbaik setelah) merujuk pada waktu yang paling baik makanan tersebut dikonsumsi.

Barang makanan ini dicadangkan untuk paling enak diminum sebelum tanggal yang tertulis.

Makanan tidak akan rusak atau busuk setelah tanggal tersebut, seperti yang terjadi pada expired date.

Tapi, rasa dan kualitas lain seperti penampilan, bau, dan rasanya akan lebih rendah setelah tanggal yang direkomendasikan.

Produk dengan tanggal “best before” biasanya berlaku untuk biskuit, kue-kue, dan makanan kaleng.

Konsekuensi jika tetap mengonsumsinya

Ada konsekuensi yang berbeda-beda di balik penggunaan produk pangan selama dua periode tersebut.

Makanan yang sudah melewati tanggal “best before” masih bisa dikonsumsi, tetapi kualitas atau kualitasnya sudah kurang baik.

Dosen Ilmu Teknologi Pangan Universitas Sebelas Maret (UNS), Esti Widowati mengingatkan, meski masih bisa dikonsumsi, perlu memperhatikan beberapa hal ketika mengonsumsi produk-produk yang sudah melewati masa promosi “bersalaman” atau expired.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi dari barang dan cara penyimpanan barang tersebut.

Sampai kemasan masih utuh dan produk diletakkan di tempat yang disarankan di seorang kemasan, pangan segar dan terjaga kualitas.

Untuk produk kemasan kaleng, perhatikan beberapa hal seperti kemasan tidak bocor, meledak, retak-retak, berkarat, atau penampakan visual lain yang menunjukkan kemasan bagian luar sudah tidak memenuhi syarat.

Jika kemasannya sudah rusak atau tidak layak, meskipun bukan tanggal kedaluwarsa, sebaiknya tidak boleh dikonsumsi.

“Tidak perlu dikonsumsi karena lapisan bawah kaleng akan mencemari bahan makanan,” kata Esti.

Jika penyimpanan tidak sesuai aturan di antara lain tidak memperhatikan suhu, kelembaban, diletakkan di bawah sinar matahari langsung, atau bersinggungan dengan benda tajam, hal ini juga akan mempercepat kerusakan produk. Dengan kondisi ini, bakteri patogen bisa tumbuh dan membahayakan.

Jika belum terjadi perubahan sensori dan syarat penyimpanan produk bersih, maka suatu produk makanan masih bisa dikonsumsi meskipun telah melewati tanggal kadaluarsa yang tertera.

Sekalipun belum melewati masa “best before”, jika syarat-syarat keselamatan itu tidak terpenuhi, sebaiknya hindari mengonsumsi produk tersebut. Contohnya, jika kemasan produk sudah tercabut dari penutup segel.

“Karena isi produk sudah terkena udara luar, salah satunya oksigen yang dapat menyebabkan oksidasi lipid dan menyebabkan perubahan warna, rasa dan aroma. Selain itu kandungan gizi juga dapat menurun,” kata Esti.

Sementara, produk yang sudah kadaluarsa atau telah melewati tanggal kadaluwarsa harus dihindari dan tidak dikonsumsi.

Meskipun kondisi fisiknya masih baik, tetap masih tersegel, dan produk disimpan dengan baik, tidak disarankan untuk digunakan. Alasannya, mengonsumsi produk kedaluwarsa dapat berbahaya.

Tanggal kadaluarsa ditentukan untuk mengetahui tingkat keamanan suatu produk untuk dikonsumsi, bukan kemutuannya.

“Pertanyaan keamanan makanan berkaitan dengan polusi yang bisa berasal dari kondisi internal dari produk tersebut,” kata Esti.

Bukti keamanan produk juga dapat hilang karena perubahan struktur molekul atau komponen yang dapat mempengaruhi stabilitas produk.

Misalkan kata Esti, air mineral dalam kemasan. Air mineral sebenarnya tidak memiliki batas waktu kedaluwarsa dan dapat dikonsumsi kapan saja.

Akan tetapi, air mineral ini ada di dalam kemasan yang memiliki kualitas terbatas dan dapat mencemari produk di dalamnya seperti makanan. Maka, terdapat catatan tanggal kedaluwarsa pada kemasannya.

“Kemasan memainkan peranan penting. Air mineral contohnya tidak akan basi, tetapi tanggal kadaluarsa (ED) dicantumkan, karena kemasan tidak selalu mendukung (kualitas) produk tersebut,” ujar Esti.


Perbedaan Tanggal Kadaluarsa dan Tanggal Habis Dikonsumsi pada Paket Makanan

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *