banner 728x250

Kesalahan Pengemudi Mobil Manual Saat Melintas di Tanjakan

banner 120x600
banner 468x60

Mengemudi mobil transmisi manual di bagian menanjak memerlukan ketepatan pada penggunaannya, sehingga lebih mudah dan tidak merusak komponen.

Pengemudi mobil manual sering kali melakukan kesalahan umum yang dapat merugikan kendaraan dan membuatnya kesulitan melintas tanjakan. Berikut, kesalahan pengemudi mobil manual saat melewati tangga kecepatan.

banner 325x300

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, salah satu kesalahan utama dalam mengoperasikan mobil manual di tanjakan adalah melepas pedal kopling terlihat terlalu cepat

Selain itu, menurut Hardi, pesan lain mengenai keromok polisial manual yang mati di tanjakan adalah karena putaran mesin yang terlalu rendah, sehingga mesin tidak sanggup meilahirkan putarannya ketika pedal kopling di mulia dialirkan.

“Menginjak pedal gas terlalu cepat juga salah, karena dapat membuat roda berputar berlebihan sehingga terjadi spinning, bahkan bisa menyebabkan mobil mundur karena roda penggerak kehilangan traksi,” kata Hardi.

Hardi mengatakan, pengemudi sering kali lupa menggunakan pembatasan kecepatan ketika melakukan stop and go di tanjakan, sehingga mengalami kesulitan.

Meteran harus memastikan agar kopling dan gas pada posisi yang seimbang, sambil mencegah mobil mundur, seperti kata Hardi. Penggunaan rem tangan dapat memberikan waktu tambahan untuk menggeser kaki dari rem ke gas seolah-olah dengan lebih mudah.

Kesalahan berikutnya, menurut Hardi, pengemudi menggunakan gigi terlalu tinggi saat menanjak dapat menyebabkan mobil kehilangan tenaga bahkan mesin mati.

“Saya sarankan menggunakan gigi yang lebih rendah, seperti gigi ke-1 atau ke-2, untuk memberikan daya yang cukup untuk melawan tekanan tanjakan, sehingga torsio yang dihasilkan menjadi lebih besar,” ungkap Hardi.

Selain kesalahan pengemudi, Hardi juga menambahkan bahwa pengemudi kerap kurang menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Padahal, ada kemungkinan kendaraan tersebut mundur karena kesulitan dan menyebabkan tabrakan.

“Menjaga jarak yang cukup dengan kendaraan di depan memungkinkan pengemudi untuk menghindari kemungkinan bahaya, serta memberikan kenyamanan pada pengendara lain untuk memiliki ruang yang cukup,” kata Hardi.

Hardi juga menjabarkan, pengemudi kerap melewatkan perhatian pada kinerja kendaraan, terutama bagian sistem kopling dan mesin. Padahal mesin yang tidak kondisinya baik tidak akan mampu menghasilkan tenaga yang optimal.

“Pernyataan serupa juga berlaku untuk kopling yang sudah aus atau tipis, dapat meningkatkan risiko slip sehingga tenaga tidak tertransfusikan dengan baik ke masing-masing roda penggerak, karenanya tarikan menjadi mundur,” kata Hardi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *