“Memasuki era baru bersama pelatih Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu tak sendirian. Ia membawa rombongan tim kepelatihan yang berisi beberapa nama besar seperti Denny Landzaat dan Alex Pastoor.”
Tiga pelatih memiliki peran yang berbeda di kehormatan nasional Indonesia. Kluivert sebagai pelatih utama bertugas mengambil keputusan, Landzaat yang bisa memahami bahasa Indonesia akan menjadi jembatan komunikasi ke pemain, sedangkan Alex Pastoor bertanggung jawab atas aspek taktikal.
Sistem formasi yang akan digunakan Timnas Indonesia nanti dapat dipengaruhi gaya dan skema yang diinginkan oleh Alex Pastoor.
Taktisnya menurut sumber, belakangan ini Pastoor mengalihkan perhatiannya ke Bentegodi, tetapi dialihkan lagi tak lama lagi.
Sebelumnya pada akhir era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia kerap bermain dengan formasi tiga bek di dalam lini belakang. Mungkin anak buahnya, Patrick prudent bisa mengulang perilakunya seperti ini jika dilihat dari sejarah kepelatihanyna.
Pastor adalah pelatih yang rela mengubah skema tergantung kondisi tim dan lawan yang dihadapi. Ia tidak memiliki resep khusus yang seringnya ia gunakan di semua tim yang pernah ia pimpin.
Maka, bagaimana Pastoor mengembangkan konsep permaianannya itu?
Sparta Rotterdam
Pada awal tahun 2015, Pastoor diangkat sebagai pelatih tim divisi dua Liga Belanda, Sparta Rotterdam. Sebelumnya, ia telah berhasil mengelola tim-tim seperti Excelsior, NEC Nijmegen, dan Sparta Praha.
Di musim pertamanya bersama Sparta Rotterdam, ia berhasil membawa timnya mencapai gelar juara dan mempromosikan ke Eredivisie yang merupakan divisi utama. Ia bertahan selama setengah musim di divisi utama sebelum akhirnya berpisah dengan Sparta Rotterdam karena kinerja yang tidak memuaskan.
Di sini, beliau pernah menggunakan formasi 4-4-2 diamond di awal masastrain antes sebelum beralih ke 4-3-3 formasi yang membawa mereka menjadi juara kasta kedua. Di kasta teratas, Pastoor kadang memakai pola 5-3-2 untuk melawan beberapa tim.
SCR Altach
Pastoor juga sempat berpetualang di Liga Austria bersama SCR Altach, tim yang sebelumnya ia bela sebagai pemain. Dua tahun melatih di tempat ini sejak awal 2019, Pastoor hampir tidak pernah mengaplikasikan pola 4-3-3, formasi andalan setiap saat di keasuhan Sparta Rotterdam.
Keadaan strategis membuat keputusan strategis untuk menggunakan formasi 4-4-2 dengan dua pemukul tengah di bagian tengah. Namun, beberapa kali ia mengubah sedikit formasi ini menjadi 4-4-1-1, 4-1-4-1, 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Pada akhir masa kepelatihannya, dia sering menggunakan pola tiga pemain belakang.
Almere City
Pastoor kembali ke kedua Liga Belanda pada Desember 2021 dan kini melatih Almere City. Dalam tiga tahun di sana, Almere City berhasil dipromosikan ke kasta teratas oleh Pastoor untuk masa pertama kali.
Pada saat masih bermain di divisi kedua, Pastoor menggunakan formasi 4-3-3 untuk timnya. Formasi ini kemudian berubah ketika Almere City bermain di Eredivisie setelah promosi, dengan lebih sering menggunakan formasio 3-4-1-2 yang memiliki tiga pemain bertahan di belakang.
Sekarang, memandang materi pemain yang dimiliki oleh Tim nasional Indonesia, Pastoor sepertinya bebas memilih format apa yang ingin ia keluarkan. Sama seperti Shin Tae-yong, ia bisa menggunakan format tiga atau empat pemain belakang tergantung kondisi tim dan lawan yang dihadapi.
SKOR.ID
Pilihan Editor: