(BGN) Dadan Hindayana menjawab keluhan beberapa murid yang mengemis bahwa rasa menu makan bergizi gratis tidak enak. Dadan mengatakan, rasa adalah detail penting. Oleh karena itu, para ahli harus membuat menu yang disukai.
“Perlu terus berkreasi karena harus bisa membuat menu yang disukai orang-orang yang mungkin memiliki selera yang berbeda-beda,” kata Dadan ketika dihubungi, Kamis, 9 Januari 2024.
Rutin menu-menu yang paling disukai di masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). “Evaluasi dan umpan balik rutin perlu dilakukan,” sebut Dadan.
Beberapa hari silam muncul video tentang anak-anak yang tidak makan semua menu makanan gratis yang disediakan. Diduga hal itu karena mereka tidak menyukai rasa ataupun karena variasi makanan yang tidak menarik.
Beberapa contoh adalah seorang siswa SD Negeri 25 Palembang bernama Gibran yang menolak menu makan siang di sekolahnya. Video yang dibagikan oleh akun X @zigzag8910, merekam Gibran tidak menyentuh makanan program makan bergizi gratis.
Badan Gizi Nasional, lembaga yang menangani program ini, meluncurkan makan bergizi gratis perdana di 190 titik Sentra Pendidikan dan Pengembangan Gilir Gizi, pada Senin 6 Januari 2025. SPPG ini merupakan dapur umum yang ada di 26 provinsi di Indonesia.
SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas tata makanan dan distribusi makanan yang lancar. Selain memastikan kecukupan nutrisi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan tata makanan, dan pengolahan limbah di setiap dapur MBG yang ketat.