banner 728x250

Kenapa Masih Menangis?

banner 120x600
banner 468x60

Benar, kata orang, gelas yang retak atau pecah tidak akan pernah utuh lagi. Begitu juga dengan hati yang luka, katanya tidak bisa sembuh lagi. Mahar itu urusan kasih sayang yang salah. Memang benar, kita tidak bisa memperbaiki lagi gelas yang sudah jatuh beranting. Namun pasti ada cara menemukan gelas baru untuk membuat cangkir kopi agar tetap dapat dirasakan dengan gembira.

Ini bukan tentang sekantong kopi dan gelasnya yang sudah retak atau pecah. Tapi tentang jalan hidup dan kehidupan yang sebenarnya sudah diputuskan oleh nasib bagi kita. Tentang bersikap realistis dan berusaha agar diri dapat diperbaiki. Agar menjadi lebih baik. Lagi pula, untuk apa menyesali nasib? Inginkan sampai kapan bertahan hidar, sementara di luar sana, dunia terus berkembang maju.

banner 325x300

Banyak orang lupa. Jalannya hidup itu berliku-liku dan berpasang-surut. Kita tidak pernah bisa mengelak dari hal yang sudah menjadi bagian jalan hidup kita. Tapi, kita selalu bisa menjadikan setiap kesabaran dan keikhlasan kita untuk menerima situasi kita. Agar keesokan harinya, masih dapat menikmati hidup dengan penuh syukur.

Di sekolah, tidak ada pelajaran yang menyebutkan masalah bisa diselesaikan dengan menangis atau berdoa memohon. Kami hanya diminta untuk menerima kesulitan apapun, memahami bahwa perjalanan hidup adalah perjalanan sendiri. Agar tidak ada lagi perasaan sesal dan keputusasaan tentang harinya. Disarankan introspeksi dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Sambil menumbuhkan rasa sabar dan syukur yang sangat dalam dalam hati. Karena hanya sabar dan syukur yang akan sangat menguatkan jiwa kita.

Seperti berjalan dalam taman bacaan, mungkin tak ada orang yang tergugah cita-cita. Tapi bila taman bacaan telah menjadi bagian hidup, maka sepatutnya diterima dan dijalani secara total. Mungkin, taman bacaan itu sendiri yang menjadi sarana untuk menumbuhkan kebiasaan baik dan membawa kebaikan seseorang kepada orang lain. Dapat jadi, taman bacaan menjadi tanda akan pentingnya menjaga keselarasan. Seimbang antara jiwa, seimbang antara urusan pribadi dan masyarakat.

Siapa pun tidak mengetahui apa yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT bagi kita. Kepada rezeki yang baik maupun buruk, hal itu mungkin saja jalan Allah mempersiapkan sesuatu yang indah di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk terus menjaga rasa optimis dan harapan yang positif terhadap-Nya.

Apapun sebabnya, ambilah hati yang sabar sebagai kekuatan. Jadilah ikhlas dalam tiap langkah. Karena ketika kita sanggup menerima semua jenis cobaan hidup, maka Allah akan selalu memberi kita lebih dari apa yang kita kehendaki. Maka jangan lagi meratapi keadaan atau mengeluh. Bangunlah dan bergeraklah ke arah tempat yang baik, pergaulan yang baik, dan ladang amal yang luas di sekitar kita. Percayalah, bahwa Allah selalu memiliki rencana hebat untuk membuat kita tersenyum ketika dunia memang benar-benar membuat kita menangis.

Boleh sedih, boleh terasa tersakiti. Asalkan akal sehat dan hati nurani masih bisa menjaganya. Jangan biarkan ego dan nafsu menguasai diri tanpa tujuan. Teruslah berikhtiar dalam kebaikan dan kemanfaatan, di mana pun berada. Untuk membuat diri lebih baik dari yang kemarin. Lalu, kenapa masih menangis? Asih literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *