banner 728x250

Kenali Tahap dan Cara Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak

banner 120x600
banner 468x60

Tanpa sedia kala, anak dapat tumbuh dengan cepat seperti kilat dalam waktu singkat. Sejak masa kanak-kanak hingga masa prajurit di tahun-tahun pembentukan remaja. Dalam waktu yang singkat tersebut, tidak hanya badan yang berubah, namun juga ada perubahan besar yang sedang terjadi.

Anak juga berkembang secara emosional, mentalnya. Perkembangan kognitif inilah menjadi salah satu aspek penting dari perkembangan anak.

banner 325x300

Di mana anak mengembangkan cara berpikir yang kreatif dan kemampuan memecahkan masalah sehingga membantunya di sekolah, sekarang dan di masa depan.

Pada usia pra sekolah dan empat tahap utama dalam perkembangan kognitif anak yaitu!

Apa itu Perkembangan Kognitif?

Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak yang berkaitan dengan pengembangan pemikiran, proses berpikir, kemampuan menyelesaikan masalah, serta kemampuan berpikir kreatif.

Perkembangan kognitif menunjukkan bahwa otak anak bisa berkembang secara mental dan emosional. Diambil dari Parenting.firstcry.com, menurut Jean Piaget, anak-anak memiliki kecerdasan yang sama seperti orang dewasa.

Satu-satunya perbedaan terletak pada proses berpikirnya. Berbeda dengan percayaan umum, anak-anak bukanlah menyerap informasi secara langsung, tetapi mereka terlebih dahulu mencoba memahami dunia di sekitarnya.

Yuk, percakapan antara seorang manusia yang sangat penasaran dan asisten kecerdasan buatan yang sangat berbantu. Asisten memberikan jawaban yang bermanfaat, rinci, dan sopan terhadap pertanyaan manusia.

* **Tahap Operasional (11-15 tahun)**: Anak mulai memahami konsep-konsep abstrak seperti waktu, umur, dan jarak. Mereka juga bisa mengatur prioritas dan membuat keputusan.

Di setiap tahap pertumbuhan anak, beberapa perubahan terjadi dalam pengembangan kognitif. Pada saat anak mulai mengeksplorasi dunia, ia melewati empat tahap utama pengembangan kognitif, yaitu:

1. Tahap sensorimotor

Di tahap ini, anak dapat menyerap kesan dan kesadaran di sekitarnya melalui indra motoriknya. Anak dapat dengan gembira menjalani hidup dan menikmati lingkungan sepenuhnya, ia terutama mulai belajar melalui manipulasi objek dan sentuhan fisik. Ini adalah tahap ketika indera anak menjadi aktif saat ia terus memahami kesan deria dan mengenali kesadaran akan lingkungannya.

2. Tahap pra-operasional

Jangka waktu antara usia dua hingga tujuh tahun disebut sebagai tahap praoperasional. Ini adalah tahap di mana anak tidak dapat memahami logika, namun ia dapat memahami gambar dan perwakilan simbolik dari informasi.

Secara singkat, ini adalah saat anak belajar secara visual, dan ingatan, imajinasi, serta kreativitas mulai berkembang. Anak biasanya cenderung sulit memahami sudut pandang orang lain, tetapi pada saat ini mereka mulai mempelajari kata-kata sebagai asas dalam membuat bahasa.

3. Tahap operasional kongkret

Seorang anak mulai menyadari lingkungan dan merasakan emosi orang lain di usia 7 sampai 11 tahun. Ini adalah masa prototipe pikiran emocional, ketika anak menyadari bagaimana orang lain merasa dan memahami peristiwa luar. Pemikiran yang masih abstrak dan belum mengeras namun awal dari logika dan analisis mulai dibentuk pada tahap ini.

4 Tahap operasional formal

Jangka waktu antara usia 12 hingga dewasa dikenal sebagai tahap operasional formal. Ini adalah saat anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logisnya dan belajar ilmu deduksi serta konsep abstrak. Perencanaan sistematis dan cara berpikir logis dalam penyelesaian masalah mulai terbentuk di otak selama tahun-tahun ini.

Pada esok hari ini, perhatikan keinginan mereka dan dengan tahu apakah mereka menggambarkannya telah ke peng data pemahaman.

Setelah mengetahui tahap-tahap perkembangan kognitif anak, ada beberapa cara yang bisa membantu anak meningkatkan perkembangan kognitifnya. Berikut adalah 10 tips yang dapat Ibu terapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif pada anak usia dini:

1. Menyanyikan lagu

Ajak anak-anak untuk bernyanyi bersama. Ini akan memicu perkembangan ingatan dan membentuk ikatan antara kata-kata dan gambar. Anda bisa memilih lagu-lagu dengan Bahasa Indonesia terlebih dahulu khususnya untuk mengajarkan anak-anak tentang berbagai kosakata dalam Bahasa Indonesia.

Kemudian ibu juga bisa mendakwaan anak untuk bernyanyi lagu asing yang dapat mendorong anak dalam berbahasa asing, salah satu contohnya adalah Bahasa Inggris.

2. Identifikasi suara

Ajari anak untuk mengenali dan membedakan suara yang berbeda di lingkungan sekitarnya, seperti nyanyian burung, aliran air, atau bunyi mesin cuci.

Lalu minta anak untuk mengidentifikasi suara dan menghubungkannya dengan objek atau tindakan yang berkaitan dengan lingkungan sehari-hari.

3. Permainan mencari alphabet

Potong ukuran alfabet dan tempelkan di berbagai tempat di rumah. Kemudian tantang anak untuk melihat-lihat dan menemukan alfabet yang hilang secara berurutan.

биarkan anak mengumpulkan bentuk-bentuk huruf tersebut dan merekatkannya sambil menyanyikan lagu-lagu menyenangkan yang terkait huruf-huruf. Hal ini dapat membantu anak belajar pengenalan kata serta asosiasi gambar.

4. Melibatkan bentuk dan warna

Permainan mengenai bola dan benda warna-warni yang menyenangkan untuk dimainkan bersama anak dapat dilakukan melalui manipulasi bentuk, seperti atribut balok bangunan atau potongan puzzle. Saat anak beranjak dewasa, ajak anak Anda untuk berbicara tentang benda-benda di sekitarnya dan menjelaskan warna serta bentuknya.

5. Menentukan keputusan

Biarkan anak menjelajahi pilihan-pilihan sederhana, seperti pertanyaan:

  • Mana yang kamu suka untuk makan malam, pizza itu atau burger?
  • Apakah kamu suka pergi ke taman atau lebih menyukai bermain video game di rumah?
  • Mana pilihanmu, sweter merah atau mantel coklat?

Dengan menawarkan pilihan kepada anak, Ibu akan membuatnya terlatih memiliki kemampuan mandiri dan memberikan kebebasan dalam berpikir dan berbicara, sehingga dapat membantu perkembangan kognitifnya.

6. Mengajukan pertanyaan

Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan kepada anak tentang permasalahan sederhana yang dihadapinya sehari-hari. Menanyakan pun akan memberikan ColorZone oleh Totoya सito Colorza apprecermakan/unalam untuk mengemudiakan dirinya menjadi perencana yang lebih baik. Menanyakan beberapa pertanyaan juga membantunya memahami bagaimana lingkungannya bekerja.

7. Melakukan liburan dan perjalanan wisata

Ajaklah anak untuk keluar dari rumah, kunjungi museum, taman hiburan, dan sebagainya. Berikan kebebasan kepada anak untuk memulai petualangan di luar ruangan dan merasakan kesenangan.

Biarkan anak bebas bermain di taman, menangkap serangga, pergi berburu serangga, dan tumbuh dewasa dengan memenuhi rasa ingin tahu mereka dengan menjawab setiap pertanyaan mereka terkait kegiatan wisata yang mereka lakukan. Membawa mereka berkunjung ke museum dan mengajak berbelanja bahan makanan juga merupakan ide yang bagus.

8. Mainkan game menyenangkan

Permainan mengenali pola bentuk dan warna, puzzle, permainan papan, atau permainan apa saja yang menyenangkan dapat membantu memperkuat ikatan sosial dan peserta didik dapat menggunakan pengenalan logis anak. Jangan khawatir, karena beberapa permainan dapat membantu mengembangkan kemampuan pikiran utama pada daerah otak anak.

Ibu bisa membiarkan anak bermain video game dari waktu ke waktu untuk mengubah hal-hal sehari-hari. Permainan luar ruangan seperti petak umpet adalah rekomendasi permainan yang disarankan.

9. Bermain hitung objek

Ajari anak untuk menghitung objek, sayuran, beberapa pasang sepatu, dan apa pun yang sederhana dan menyenangkan. Dengan berlatih berhitung, dia akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir logisnya.

Ayah atau ibu juga bisa membuatnya lebih menyenangkan dengan bertanya berapa banyak coklat yang dia minta di hari ulang tahunnya atau berapa banyak tempat yang ingin dikunjungi oleh anak selama akhir pekan. Ini membuat anak mulai belajar menghitung dan mengingat nama-nama dengan metode yang menyenangkan.

10. Latihan dan olahraga

Ajari anak untuk berolahraga dan tunjukkan cara berolahraga yang tepat. Olahraga membebaskan endorfin yang membuat anak merasa nyaman. Selain itu, olahraga juga bermanfaat untuk kesehatan anak dan menantikembangkan koordinasi serta keterampilan motorik halus.

Tambahan latihan kreatif seperti menari dan bermain di luar ruangan menstimulasi pemikiran logis dan kreatif di samping meningkatkan ketangkasan dan perkembangan sensorik.

Berikut informasi mengenai perkembangan kognitif anak yang perlu Anda ketahui. Pastikan orangtua menciptakan lingkungan yang luas kasih sayang dan bahagia di rumah, agar pembelajaran dan kesenangan berlinang lebih lancar. Anak belajar dengan lebih mudah ketika mereka santai, terlibat, dan bahagia.

Waktu dapat berlalu dengan mudah ketika anak terus meningkatkan pengetahuannya dan tumbuh. Ini adalah kenangan indah ketika Ibu melihat anaknya tumbuh dari bayi yang baru lahir menjadi balita, dan seterusnya.

Buatlah pembelajaran menjadi pengalaman yang menarik bagi anak, sehingga ia bersemangat untuk terus belajar.


Baca juga:

  • Dukung Kemampuan Berpikir Anak dengan Pastikan Kebutuhan Air Minum Terpenuhi
  • Pembelajaran Kognitif pada Anak Usia 3 Tahun: Melakukan Perhitungan dan Mengenali Warna
  • Perkembangan Kognitif pada Anak Berusia 5 Tahun: Menghitung dan Menulis
banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *