banner 728x250

Kebakaran Los Angeles Kian Masif, Kerugian Mencapai Rp 2.447 Triliun

banner 120x600
banner 468x60

Salah satu kota terbesar di Amerika Serikat saat ini mengalami bencana terburuk dalam sejarahnya.

Api yang melanda sejak 7 Januari 2025 ini telah membunuh beberapa orang, menghancurkan ribuan rumah, dan membuat lebih dari 100.000 orang diungsikan. Bencana ini sangat memukul bukan hanya penduduk California, tetapi juga Amerika Serikat yang harus menghadapi dampak besar pada ekonomi dan sosial.

banner 325x300


Selain itu, data statistik menunjukkan bahwa rata-rata dari total korban yang terdiri atas jiwa adalah lima orang per hari. Jumlah korban jiwa ini merupakan peningkatan yang terus meningkat dalam waktu beberapa tahun terakhir.

Total korban tewas sejak Sabtu, 11 Januari 2025, hingga Minggu, 12 Januari 2025, meningkat menjadi 24 orang, menurut Departemen Kesehatan Los Angeles. Laporan menyebutkan bahwa 12 orang lainnya masih hilang, sehingga kemungkinan meninggalnya jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Delapan korban tewas berkaitan dengan Api Kebakaran Palisades di sisi barat kota, sedangkan 16 korban ditemukan dan dinyatakan meninggal di Api Kebakaran Eaton di bagian timur Los Angeles.

Selain korban jiwa, kebakaran ini juga menyebabkan kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan properti. Lebih dari 12.000 bangunan dilaporkan rusak atau hancur, sementara kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $135 miliar hingga $150 miliar (sekitar RP2.200 triliun-RP2.447 triliun). Menurut Moody’s Ratings, kebakaran ini bisa menjadi salah satu kebakaran paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat.


Upaya Pemadaman dan Evakuasi

Para pekerja kebakaran terus bekerja keras untuk memadamkan api di beberapa titik kritis. Namun, angin Santa Ana yang berhembus kencang dengan kecepatan hingga 112 kilometer per jam telah mempersulit upaya mereka. Sampai saat ini, Kebakaran Palisades baru berhasil diatasi sebesar 11 persen, sementara Kebakaran Eaton mencapai 27 persen. Beberapa kebakaran lain di daerah Los Angeles dilaporkan telah berhasil dipadamkan sepenuhnya.

Pemerintah setempat telah memerintahkan evakuasi lebih dari 100.000 penduduk Los Angeles County. Daerah seperti Pasadena, Altadena, dan Sylmar telah ditetapkan sebagai tempat pengungsian utama, dengan ribuan orang saat ini berada di pusat evakuasi sementara.

Di tengah kekacauan ini, komunitas Indonesia di Los Angeles juga terpengaruh. Asas atas laporan Kementerian Luar Negeri RI, terdapat 97 WNI yang terdampak, termasuk empat orang yang menerima bantuan langsung dari KJRI Los Angeles.

Beberapa diaspora Indonesia dilaporkan kehilangan tempat tinggal karena kebakaran tersebut. KJRI Los Angeles masih terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada para korban.


Tanggapan Pemerintah Amerika Serikat

Joe Biden telah menetapkan kebakaran ini sebagai bencana besar nasional, sehingga memungkinkan pemerintah federal untuk memberikan bantuan langsung kepada korban.

Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah mengalokasikan sumber daya untuk membantu korban banjir, termasuk dana untuk memperbaiki rumah, mengganti makanan, dan obat-obatan yang hilang. “Kami akan terus mendukung respons dan upaya pemulihan ini,” ujar Deanne Criswell, Administrator FEMA.

Gubernur California gabungan Gavin Newsom juga menerbitkan perintah eksekutif untuk mempercepat proses pembangunan kembali rumah dan bisnis yang hancur dengan menangguhkan beberapa peraturan lingkungan hidup sementara.

Ini salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah AS, menyoroti dampak kerugian ekonomi dan sosial yang sangat parah.

Turut berpartisipasi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor:

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *