Reog Ponorogo dan Museum Peradaban diklaim bakal mengalahkan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali. Anggaran dananya pun membengkak, sehingga mendapatkan tambahan Rp164,7 miliar dari pemerintah pusat.
Proyek monumental di Kecamatan Sampung, Ponorogo, sedang berlangsung sejak 2 tahun yang lalu. Namun, anggaran yang telah dialokasikan masih hanya cukup untuk membangun monumen setinggi 126 meter itu, yang lebih tinggi 2 meter dari Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa pembangunan Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban membutuhkan fasilitas yang mendukung, sehingga perlu tambahan biaya untuk itu.
10 Agenda Wisata di Ponorogo pada 2025
Menurutnya, dana pembangunan monumen tersebut telah disepakati dalam rapat bersama PBB, Kementerian Keuangan, dan beberapa kementerian terkait.
:
Pembangunan ini akan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). “Karena ini proyek untuk daerah, namanya KPDBU, dengan skema pembiayaan pemerintah daerah dan badan usaha,” kata Suwijono.
Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Pemerintah berkeinginan bagi monumen itu menjadi salah satu destinasi wisata baru di Ponorogo, Jawa Timur.
:
“Kami berharap ini akan menjadi sumber kemajuan ekonomi baru, terutama di Ponorogo dan sekitarnya di Jawa Timur. Lalu dibuatlah lingkungan yang nyaman, dibangunlah ekosistem, sehingga kita ingin menarik wisatawan ke Ponorogo,” demikian kata Susiwijono yang baru saja terpilih menjadi Ketua Pawitandirogo.
Proyek monumental itu diciptakan dua tahun lalu. Pada Agustus 2022 digelar kontes Gagasan Monumen Reog Ponorogo yang diinisiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur.
Pemenang sayembara itu adalah arsitek muda asal Tabanan, Bali, Bramana Ajasmara Putra (28), yang juga merupakan anggota IAI. Bersama I Made Aryatirta Predana, Kadek Yuda Pramana, Putu Dharma Putra, dan Freddy, Bramana berhak atas hadiah sebesar Rp 175 juta.
Sejarah Reog, pemeliharaan merak, dan beberapa plaza.
Semula alokas’s tambahan anggaran untuk membangun monumen adalah Rp30 miliar. Namun, anggaran telah bengkak nyaris mencapai Rp80 miliar. Penambahan anggaran itu diperlukan untuk membangun beberapa fasilitas dalam pembangunan monumen tersebut.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan bahwa pembangunan monumen saat ini telah mencapai 95%. Menurutnya, monumen itu sedang siap dirilis pada tahun ini dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalam dan juga di luar monumen.
Tak Benda dari Unesco.
Menurutnya, pembangunan monumen dan museum dilakukan secara megah untuk menarik perhatian dari wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Monumen Reog Ponorogo yang berdiri tinggi 126 meter itu akan memiliki 26 lantai.
“Surga tinggi tidak ada …. Bintang langit berkilau bulan.Setiap tahunnya, Wisata Air Terjun LII gitu, itu kemarin. LII IVII tuh tergantung ke bagaimana kalian kan?? Kalo kalian juin nini IVII bisingnya kayak gini”— Sugiri gembra LLI, di dua iklan yang sempat ku selfie**
Foto-foto: Sayembara Monumen Reog Ponorogo