Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, mengungkapkan bahwa saat ini daya tampung sekolah yang disediakan Pemerintah Provinsi Riau berada pada tingkat surplus atau melebihi dari yang dibutuhkan. Menurut Erisman, hal ini tidak menjadi masalah dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) karena daya tampung yang tersedia lebih dari cukup.
Ketersediaan daya tampung tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka putus sekolah di Provinsi Riau. Erisman menyatakan bahwa selama 5 tahun terakhir telah berhasil menjalankan program wajib belajar 12 tahun dengan memberikan daya tampung yang memadai untuk tamatan SLTP sederajat.
Dalam upaya menekan angka putus sekolah, Erisman mengimbau peserta didik agar tidak terobsesi pada sekolah ternama saat proses PPDB. Ia menekankan bahwa sekolah ternama bukan satu-satunya pilihan dan telah bekerja sama dengan sekolah swasta untuk memberikan kesempatan belajar secara gratis melalui Bosda Afirmasi.
Pemerintah Provinsi Riau juga telah mengeluarkan surat edaran untuk meringankan beban orang tua dalam proses pembelajaran siswa di sekolah. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak merasa terganggu dalam proses belajar mengajar dan tidak terbebani dengan masalah sekolah.
Erisman juga menyebutkan rencana pelaksanaan Sekolah Rakyat di setiap Kabupaten/Kota sesuai arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto. Guru yang akan direkrut di Sekolah Rakyat nantinya akan diselenggarakan oleh Kementerian Sosial dengan bantuan dari Kementerian Pendidikan.
Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025, Erisman berharap pendidikan semakin kuat berkomitmen untuk memperbaiki potret pendidikan di Indonesia. Menurutnya, komitmen yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.