Puncak pelaksanaan ibadah haji sudah semakin dekat, sehingga Jemaah haji perlu memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik mereka. Kondisi fisik menjadi tantangan terbesar dalam melewati tahapan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, H. Muliardi, yang saat ini berada di Kota Makkah bersama Tim Misi Haji Kementerian Agama Republik Indonesia, tetap memantau perkembangan Jemaah haji Provinsi Riau.

Ketika melakukan kunjungan di setiap Maktab/Kloter, Kakanwil selalu mengingatkan Jemaah untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrim, serta mengikuti imbauan yang dikeluarkan Wakil Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Menurut Muliardi, Indonesia memiliki jumlah jemaah haji terbesar, sehingga harus memberikan teladan bagi jemaah haji dari negara lain.

Beberapa imbauan yang disampaikan kepada Jemaah haji termasuk larangan keluar dari tenda saat berada di Arafah karena cuaca ekstrim, melarang berjalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah, dan mendorong penggunaan masker bagi sesama jemaah haji. Selain itu, penting bagi semua jemaah haji untuk memiliki kartu Nusuk sebagai syarat wajib untuk memasuki Masjidil Haram.

Muliardi menekankan bahwa Jemaah haji harus mematuhi semua aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi, termasuk pembagian kartu Nusuk. Bagi yang tidak memiliki kartu Nusuk, mereka tidak akan diizinkan memasuki Masjidil Haram untuk beribadah. Selain itu, ia juga menyarankan agar pemotongan Dam dilakukan di pusat penyembelihan yang telah ditetapkan oleh Arab Saudi, bukan melalui calo.

Terakhir, Muliardi mengingatkan Jemaah haji untuk menghubungi nomor telepon pengaduan 1966 jika mengalami kendala di akomodasi seperti listrik mati atau masalah dengan katering. Ia berharap agar Jemaah haji Provinsi Riau dapat melaksanakan ibadah haji dengan sehat, kuat, dan berserah diri kepada Allah SWT, sehingga mendapatkan haji Mabrur dan Mabrurah.