Mobil Honda Brio yang disewakan oleh Ajat Sudrajat dari Ilyas Abdurrahman (48), bos penyewa mobil di Taman Raya Rajeg, dijual dengan harga Rp 23 juta kepada seseorang dengan inisial IS.
Belakangan, Ilyas tewas di tangan oknum anggota TNI AL saat berusaha mengejar mobilnya hingga ke tempat istirahat KM 45 jalan tol Tangerang-Merak.
“Setelah itu mobil ini dijual kepada AA yang merupakan bagian dari TNI AL. Harganya sudah naik menjadi Rp 40 juta,” ujar Kapolda Banten Irjen Suyudi Aryo Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Saya tidak bisa menemukan informasi tentang kasus tersebut pada tanggal 30 Desember 2024.
Pelapor, Agam Nasrudin, yang merupakan anak dari korban, menyatakan bahwa mobil yang bersangkutan disewa oleh warga Pandeglang bernama Ajat.
Baru-baru ini diketahui, Ajat menggunakan dokumen palsu berupa KTP dan KK yang dibuat oleh orang dengan inisial IH, yang sekarang masih dicari tinjuan oleh pihak berwenang.
Kemudian, kendaraan tersebut dikirim oleh IH kepada RH, yang kemudian menjualkannya kepada IS seharga Rp23 juta.
Perjalanan mobil ke tangan oknum TNI AL
Benda milik IS (IS), IS telah kembali dijual kepada anggota TNI AL yang bekerja sama dengan seorang yang bernama SY.
“Harganya sudah naik menjadi Rp40 juta,” ujar Suyudi.
Meskipun ia kebingungan, ia melanjutkan perjalanan di hari itu.
Pihak CV Makmur Raya, termasuk Agam Nasrudin, ayahnya, dan staff perusahaan, memutuskan untuk mencari secara mandiri kendaraan tersebut setelah menemukan bahwa GPS di dalam mobil sebagian besar telah dimatikan.
Berbekal satu GPS yang masih aktif, mereka mengikuti pergerakan kendaraan yang sempat terdeteksi di Pandeglang, sehingga akhirnya mereka terletak di restoran KM 45 Tol Tangerang-Merak.
Setibanya di lokasi, pihak penyewa mencoba mengambil kembali kendaraan mereka. Namun, upaya ini memicu konflik antara pihak penyewa dan oknum TNI AL.
Sudah menjadi kondisi yang tidak peduli hingga terjadi tembakan yang menyebabkan salah satu pemilik tempat sewa rumah meninggal di tempat itu.
Panglima TNI AL mengaku MALPAS karena kesalahan anggota
Laksamana Madya Denih Hendrata, Panglima Komando Operasi Armada TNI Angkatan Laut, mengakui bahwa terdapat satu anggota dari Komando Operasi Armada TNI Angkatan Laut yang menembak bos rental mobil di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang, pada Kamis, tanggal 2 Januari 2024 yang lalu.
Dia menyebutkan, insiden tersebut bermula dari permasalahan pembelian mobil.
“Incident itu disebabkan oleh masalah utama yaitu pembelian mobil. Dalam peristiwa itu, disebutkan bahwa salah satu anggota melakukan aksi penembakan,” kata Denih dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).
Insiden penembakan itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
Denih menyebutkan, pasalnya ia mendapatkan informasi bahwa ada tiga anggota Koarmada TNI AL yang dikeroyok oleh orang-orang yang tidak dikenal.
Tiga anggota tersebut berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan Sersan KLK BA.
“Pada di mana itu mereka mengalami penindakan cops oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Halte Restarea Km 45 Jalan Tol Merak-Tangerang,” kata Denih.
Mereka menyebutkan, ketiga anggota Koarmada TNI AL itu sudah diproses oleh Polisi Militer TNI AL.
“Kita ingin menegaskan sikap TNI-AU bahwa siapapun yang merupakan anggota kami, jika terbukti bersalah, maka kami akan bertindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di TNI,” kata dia.