PSSI akan mendorong proses naturalisasi agar Jairo Riedewald bisa bermain di Timnas Indonesia. Padahal, Jairo Riedewald sebelumnya telah pernah membela tim nasional Belanda, tapi mengapa ia memiliki kemungkinan masuk ke skuad Timnas “Garuda”?
terjadi pada 2015.
Dalam Keputusan FIFA, dijelaskan bahwa pemain yang beralih kewarganegaraan bisa membela tim nasional negaranya dengan syarat-syarat tertentu, yaitu: tidak pernah mendapatkan kartu kuning/hijau lebih dari tiga kali dalam satu kompetisi level A dan paling lambat tiga tahun sudah lewat sejak terakhir kali nama belakangnya dipanggil dalam pertandingan internasional level A.
Kemudian, pemain juga tidak pernah terlibat dalam jenis sepak bola apapun di pertandingan internasional Level A dalam turnamen final Piala Dunia FIFA atau turnamen final kompetisi konfederasi, seperti Piala Eropa.
Tiga pertandingan persahabatan yang dilakukan bersama tim nasional Belanda senior pada 2015 adalah pertandingan-pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016. Ia turun saat Belanda menghadapi Turki, Kazakhstan, dan Ceko.
Jairo Riedewald juga pernah membela Belanda pada usia 19 tahun. Undang-undang lainnya dalam Statuta FIFA juga memungkinkan pemain berganti ke asosiasi baru jika saat masih membela negaranya masih berusia di bawah 21 tahun.
Jadi, dengan segala aturan di atas, Riedewald masih bisa membela Timnas Indonesia. Ketum PSSI, Erick Thohir, membenarkan kabar naturalisasi pemain Royal Antwerp itu.
Patrick bergabung, salah satu pemain yang membalas itu Jairo Riedewald, tetap atas proses,” ucap Erick kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Senin (13/1).
“Kalau Ole Romeny sendiri memang sudah mengecek kesehatannya, sudah mengurus ke Kedutaan Besar, hanya tinggal ikut sumpah. Kalau Jairo masih dalam proses,” katanya.
Jairo Riedewald saat ini bermain untuk Royal Antwerp di Liga Belanda. Sebelumnya, gelandang berusia 28 tahun ini telah bermain untuk Ajax Amsterdam (2013–2017) dan Crystal Palace (2017–2024).