Pernyataan resmi Shin Tae-yong setelah dipecat dari posisi pelatih Timnas Indonesia.
Ia pun memperkuat harapan agar Timnas Indonesia sukses keluar dari tahap kualifikasi Piala Dunia.
Shin Tae-yong akhirnya memunculkan postingan khusus di Instagramnya setelah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih Piala Dunia Timnas Indonesia.
Foto-foto bersama Erick Thohir dan jajaran PSSI serta pemain Garuda diunggah oleh Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong mengucapkan terima kasih kepada Erick Thohir dan PSSI dalam unggahannya.
Taufan Kawanbojang, Harapan Timnas Indonesia Lulus ke Piala Dunia 2026.
Berikut selengkapnya
”
Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Erick Thohir, presiden asosiasi, yang telah memberikan dukungan yang besar kepada tim perwakilan Indonesia kita di posisi ini.
Apa yang kami lakukan sekarang tidak akan tercapai tanpa presiden.
Saya ingin mengucapkan syukur atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh Asosiasi PSSI, sangat berterima kasih atas semua kesediaan mereka yang tak henti-hentinya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih kami. Ada banyak kesulitan yang sulit, tetapi saya yakin bahwa kami selalu bekerja sama dengan para pemain untuk mencapai hasil yang baik.
Terima kasih banyak dan terima kasih kepada para pemain tim perwakilan. Kita harus lolos ke Piala Dunia 2026. Saya berharap para pemain kita dapat tampil di panggung Piala Dunia.
Terakhir, saya ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mencintai dan mendukung saya.
tulis Shin Tae-yong.
Berikutnya, saya masuk ke dalam ruang ganti. Aku hanya berhenti selama beberapa detik, diam-diam menyaksikan bagaimana para pria itu berlari melewati objek-objek di ruang ganti dengan mesin tengah menembak.
Pemecatan PSSI melibatkan penglatihan dan manajem Dinas Bola Republik Korea, Shin Tae-yong, bukan disebabkan oleh kegagalan melaju ke semifinal Piala ASEAN 2022 ke Piala dan Piala AFF 2024. Kegagalan skuatnasional ini hanyalah merupakan momen kontekstual untuk menilai kemampuan dan kinerja Shin Tae-yong.
Erick Thohir menunjukkan adanya kesengaraan di dalam tim sebelum pertandingan melawan Cina. Ia bahkan sudah menyusun rencana pemecatan pelatih Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia dikalahkan Cina dengan skor 2-1 pada 15 Oktober 2024.
Di sisi lain, pertandingan melawan Indonesia menjadi salah satu laga penting yang harus dimenangkan, terutama ketika China berada di peringkat terakhir klasemen dan kalah tiga kali berturut-turut sebelumnya.
“Saya pikir hal yang biasa pada posisi seperti ini memang banyak negara yang mengganti pelatihnya, tinggal dihitung risikonya. Makanya saya menyampaikan, sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi,” ujar Erick.
“Jika kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu (pemecatan) jarak ke pertandingan berikutnya cukup dekat, jadi hari ini adalah waktu terbaik. Ada risiko, tapi lebih baik mengambil risiko daripada menyesal di kemudian hari dan mencari figur lain yang dapat memberikan lebih banyak upaya dalam hal komunikasi, taktik, dan lain-lain,” kata Erick.
Namun dalam penjelasannya, Erick tidak menjelaskan secara rinci dinamika apa yang terjadi. Ia hanya mengatakan adanya hambatan komunikasi dan taktik yang menyebabkan masalah.
Sebelum skandal pemecatan, Tribunnews telah mendapatkan informasi yang sangat kredibel terkait alasannya, Shin Tae-yong dituntut untuk diremas dari tim.
Dia mengungkapkan bahwa sudah ada masalah antara pemain dengan Shin Tae-yong setelah pertandingan melawan Bahrain.
“Setelah menghadapi Bahrain, di ruang ganti tidak terasa nyaman lagi. Beberapa pemain Bergabung dengan Shin Tae-yong, mengajukan pertanyaan untuk memahami strategi tapi Shin Tae-yong tidak mau berbicara,” ujar dia.
Etika menghadapi China, Shin Tae-yong menunjukkan dominasinya sebagai pelatih. Mencoret Eliano Reijnders dari skuad Timnas: mengganti kapten dari Jay Idzes menjadi Asnawi Mangkualam, melempar Jay Idzes dan Shayne Pattynama di babak kedua dan baru memainkan Thom Haye di awal babak kedua.
Kondisi saat itu diperburuk oleh kegagalan yang diraih skuat bunga bangsa.
“Ya, memang komunikasi jadi masalahnya. Shin Tae-yong kan tidak bisa bahasa inggris harus diterjemahkan dulu, saat pemain bilang apa kan harus diterjemahkan dulu jadi tidak langsung. Itu juga kendalanya. Strategi dan metode latihan Shin Tae-yong juga diprotes pemain diaspora.”
Sebelumnya, media asal Italia, Tuttosport juga membeberkan bahwa gaya melatih Shin Tae-yong itu tidak sesuai menjadi alasan pelatih diganti.
“Pada saat ini, untuk membuat kemajuan lebih lanjut dalam kualitas, PSSI saat ini berpikir. Shin Tae-yong dari Korea, yang terlalu fokus pada fisik dan lari, tidak lagi memenuhi kebutuhan,” kata tuturan koran Tuttosport.
“Oleh karena itu, pelatih baru bisa jadi adalah orang Eropa dan seharusnya sudah siap menghadapi tantangan dengan Australia dan Bahrain, menjelang bulan Maret.”
Mees Hilgers juga disebut sebagai salah satu pemain diaspora yang sangat tidak setuju dengan gaya kepemimpinan Shin Tae-yong.
Kekosongan Mees ditunjukkan dengan tidak lagi bergabung dengan skuat Garuda ketika menghadapi Jepang dan Arab Saudi.
Shin Tae-yong menyebut sebelumnya bahwa Mees tidak dipanggil karena cedera, namun lima hari sebelum Kualifikasi Piala Dunia melawan Jepang, Mees tampil dalam 84 menit untuk FC Twente.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengatakan bahwa Soegeng Prawira Atmodjo mengatakan bahwa Shin Tae-yong menerima saja pemecatan itu dan juga sudah mendapatkan kompensasi sebagai haknya karena diskontrak hingga 2027.
Arya pula menegaskan bahwa langkah yang diambil PSSI hanya untuk membuka peluang Indonesia berkompetisi pada Piala Dunia 2026.
“Sebenarnya Pak Erick berpikir untuk mencari jaminan keamanan, mungkin dia tidak mengubah pelatihnya, misalnya pelatih lama dijadikan tetap, kosong kalau (gagal di) Piala Dunia pasti yang dicemarkan prestasinya pelatih lamanya,” kata Arya.
“Kedua, dari segi finanis, puluhan milyar yang harus dibebankan. Jadi kali ini tolong dipercaya saja. Langkah kami memang berat, tapi demi bisa populer akhir-akhir ini, sudah gampang, tapi ada hal besar yang harus kami lakukan. Dan jangan ada untungnya, untungnya cuma satu, untuk bendera merah putih,” pungkasannya.
Google News
WA Channel
Tribun Medan