Mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis memang lebih mudah karena pengemudi cukup mengandalkan posisi D untuk mengoperasikan kendaraan.
Tetapi, meskipun memberikan kenyamanan, penting untuk menyadari bahwa penggunaan posisi D di berbagai kondisi jalan, terutama saat melintasi turunan, bisa membawa risiko yang sangat besar.
Iwan, yang merupakan pemilik Bengkel Mobil Iwan Motor Honda Auto Clinic, mengatakan bahwa penggunaan posisi D di turunan pada mobil matik bisa dilakukan, tetapi sepenuhnya bergantung pada tingkat kemiringannya.
, Selasa (7/1/2025).
Iwan menjelaskan, rem mobil matik yang terkunci terus-menerus akan membuat rem overheat dan mengakibatkan rem mati atau lembut.
Jika menggunakan rem penurunan kecepatan maka kampas kopling akan lebih cepat aus, namun cara ini lebih aman.
“Cari pilihan yang terjangkau atau yang nyaman buat sedikit sopan mesin. Tekanan rem engine membuat tekanan kopling memadat lebih cepat tapi jalanlife menggunakan kopling lebih lama,” kata Iwan.
Secara umum, harga kampas kopling lebih mahal daripada kampas rem, karena itu sebagian pemilik mobil lebih sering memilih untuk menggantinya dengan komponen yang lebih murah.
“Heh, kampas kopling yang patah ternyata sangat mahal, butuh pergantian matik mati, untuk Honda contohnya antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta, kalau kampas rem yang murah sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta,” kata Iwan.
Meskipun memilih penggunaan rem brems (brake) motor dapat mempercepat keausan sabuk gesek, hal ini lebih aman dibandingkan mengandalkan rem terus-menerus yang bisa berisiko menyebabkan panas tinggi dan rem mechanik blong.
