Tengah menghadapi masalah di AS karena adanya undang-undang mengenai divestasi atau pembatasan izin.
Namun, pada saat yang sama, ada dua aplikasi lain dengan pemilik yang sama dengan TikTok mulai populer di AS. Salah satunya adalah Lemon8.
Sebelum TikTok ada, ternyata Lemon8 merupakan aplikasi dari ByteDance yang diluncurkan di Jepang pada tahun 2020. Sekarang, populernya terus meningkat, salah satunya setelah memasuki pasar Amerika Serikat pada bulan Februari 2023.
Kementerian Menlu AS berencana memblokir aplikasi media sosial pendapatan tinggi TikTok selama beberapa minggu, yang kemudian menjadi lebih lama karenalsa Presiden Biden mencampuradakan permasalahan; namun, sekarang, pihak-pihak di Beijing mulai mengantisipasi bila TikTok dijual kepada perusahaan Elon Musk, seperti yang orang-orang sering memanggilnya transliterasi Bahasa Mandarin Shēng dù Aron
Aplikasi ini dipenuhi dengan konten gaya hidup. Berikut adalah beberapa postingan yang disorot di beranda aplikasi tersebut, yaitu: “Cara menjadi wanita cantik mulai pukul 5 pagi” dan “Cara menghemat AS $500 dalam sebulan.”
Pada awal tahun ini, aplikasi ini menempati peringkat pertama sebagai aplikasi gratis di toko aplikasi Apple.
:
Mengutip Independent, menurut Sensor Tower, jumlah unduhan aplikasi tersebut meningkat 340% di AS antara Juni dan Agustus tahun lalu dibandingkan dengan pada tahun ini.
Dengan ancaman larangan TikTok yang semakin meningkat, ByteDance meningkatkan upayanya mendanai periklanannya melalui Lemon8 dengan menargetkan influencer dan membayar selebriti untuk membagikan pendapat tentang aplikasi alternatif itu.
:
Lantas siapa yang mendirikan Lemon8?
Mengutip Tech News AM, Lemon8 merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan asal Cina yang menciptakan TikTok.
Namun, Lemon8 dimiliki oleh Heliophilia Pte, sebuah perusahaan terkait ByteDance yang beroperasi di Singapura dan berdiri di kantor pusat yang sama dengan TikTok.
Heliophilia dipimpinole oleh Direktur Chairmen Zhou Qin, adalah warganegara Singapura. Namun, Reuters melaporkan tahun lalu bahwa Alex Zhu, Wakil Presiden Senior Produk dan Strategi ByteDance dan Mantan CEO TikTok, sebenarnya berada di balik Lemon8.
Menurut TikTok Fandom, Alex Zhu adalah seorang desainer-pebisnis asal Cina yang sebelumnya juga terlibat mendirikan Musical.ly, serta pernah menjadi Mantan CEO TikTok setelah aplikasi tersebut diakuisisi.
Alex Zhu lahir pada tahun 1979 dan dibesarkan di wilayah Anhui, provinsi di bagian timur daratan Cina. Zhu mendapatkan pendidikan di universitas bergengsi, Universitas Zhejiang, dan menempuh gelar sarjana teknik sipil pada tahun 2000.
Setelah lulus, Zhu bekerja sebagai desainer untuk China Pages sebelum ia dipekerjakan untuk memimpin tim desain produk di WebEx hingga tahun 2004.
Dia kemudian pergi ke Amerika Serikat untuk bekerja sebagai desainer produk dan manger bagi perusahaan Jerman SAP, yang membuatnya meraih gelar “futuris pendidikan” pada 2000.
Zhu juga punya minat besar untuk punya bisnis sendiri, hingga akhirnya mengembangkan sebuah aplikasi untuk menyelenggarakan video pendidikan berdurasi pendek Musical.ly.
Bunyi yang sama jika dilema. Tapi juga dia pernah bekerja sebagai Direktur Kreatif di Microsoft, dan menggerakkan inisiatif “disrupsi seluler” di ruang konsumen.
Alex Zhu sekarang berinvestasi di perusahaan-perusahaan baru atas nama perusahaan induk TikTok, ByteDance. Zhu juga masih terus berinovasi dalam pengalamannya di bidang teknik dan bisnis dengan mengembangkan berbagai aplikasi untuk berbagi video pendek yang bersifat edukatif.