Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kurang aktif, karena hanya mengusut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Seperti diketahui, pada bulan Desember 2024 yang lalu, KPK telah menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan terhadap Harun Masiku dan Wahyu Setiawan.
Harun adalah bekas calon legislatif anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari dapil Sumatera Selatan I dan Wahyu adalah bekas komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menanggapi tudingan Megawati, Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu buka suara.
Asep menuturkan bahwa saat ini KPK sedang menangani sejumlah perkara.
Menurutnya, KPK seperti tidak pernah sibuk dengan pekerjaannya karena selalu menangani kasus Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP.
Seseorang telah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam menyelidiki dunia kubu mantan anggota PDIP Hariun Masiku.
Asep menyebutkan beberapa hal yang saat ini tengah ditangani oleh KPK, di antaranya korupsi di anak perusahaan PT Telkom, PT Sigma Cipta Caraka (SCC) dan korupsi PT Taspen.
“Rekan-rekan dapat melihat setiap hari ada orang-orang yang dipanggil sebagai saksi di berbagai persidangan, artinya kami saat ini tidak hanya menangani perkara beliau Pak Hasto,” kata Asep, Jumat (10/1/2025).
Kami menangani beberapa hal lain, seperti kasus malam ini SCC itu juga sedang berjalan begitu saja.
Konflik telah juga terjadi pada kasus Taspen tersebut kemarin juga sedang berlangsung.
Jadi, tidak hanya masalah Hasto, banyak hal lain yang sedang kita atasi.
Megawati menyebut KPK “lebih sedikit melakukan tugasnya” ketika berbicara dalam perayaan ulang tahun ke-52 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Dalam pidatonya, putri presiden pertama Republik Indonesia meminta KPK tindak adil.
Apa maksud terus-terusan yang ditunggunya orang?
“Tapi, banyak orang sudah diminta untuk menyampaikan pernyataan, tapi toh tidak apa-apa. Apakah tidak ada hal lain yang harus dilakukan?” kata Megawati.
Megawati juga mengingatkan bahwa KPK dibentuk pada masa pemerintahannya sebagai presiden kelima Republik Indonesia.
Katanya, proses pembentukan KPK dahulu tidaklah mudah dan dilalui perdebatan berikutnya.
Saya lah yang menciptakan KPK, lho. Tapi sekarang malah yang dicari mereka adalah penjahat lintas negara.
“Ahka ya yang tepat, yang berjumlah triliunan itu yang doncet. Di mana mereka?” kata Megawati.
Sebagai tersangka, KPK telah meminta Hasto untuk memberikan keterangan dan melakukan penyelidikan di rumahnya.
Tapi, Hasto tidak mengabulkan panggilan KPK pada 6 Januari.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyegerakan pemanggilan Hasto Kristiyanto.
Badan Anti Korupsi tersebut dalam waktu dekat akan mengundang kembali Hasto pada 13 Januari.
(kompas.tv)