banner 728x250

Industri Otomotif Tiongkok Mulai Masuk Babak Eliminasi 2025

banner 120x600
banner 468x60

Industri otomotif global sedang menghadapi perubahan besar-besaran. Persaingan antar merek diprediksi semakin sengit dan menarik perhatian.

Salah satu yang menyuarakan hal ini adalah Presiden Direktur Xpeng, He Xiaopeng, yang dalam surat internal kepada satuan kerja perusahaannya, menyatakan bahwa periode 2025 hingga 2027 akan menjadi babak eliminasi dalam dunia otomotif.

banner 325x300

Ia mengingatkan bahwa banyak perusahaan yang tidak akan bertahan dalam proses tes yang sulit sebegitu.

Perusahaan yang dapat bertahan akan menghadapi kesulitan besar untuk tetap signifikan di pasar yang terus berkembang.

(16/1/2025), produsen kendaraan listrik asal China Xpeng berhasil mengirimkan 190.068 kendaraan pada tahun 2024, meningkat significant 34% dari angka pengiriman pada tahun 2023 yang tercatat sebesar 141.601 unit.

Meskipun perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan yang solid, namun tantangan besar sudah menunggu mereka di masa depan.

Xpeng tentu saja bukan satu-satunya pemain di pasar kendaraan listrik. Tesla, sebagai produsen EV terbesar di dunia, mencatatkan pengiriman 1,79 juta kendaraan pada tahun 2024.

Meskipun mengalami penurunan tipis 1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, ini menunjukkan bahwa meskipun pasar kendaraan listrik sedang berkembang pesat, persaingan semakin intens.

He Xiaopeng juga menyebutkan bahwa beberapa produsen mobil asal Cina mungkin tidak akan mampu bertahan hingga dekade mendatang.

Pada November 2024, ia memastikan bahwa hanya sebagian kecil dari perusahaan mobil Tiongkok yang akan tetap ada dalam 10 tahun mendatang.

Dari sekitar 300 perusahaan rintisan yang ada, diperkirakan hanya 100 yang akan bertahan, dan hanya sekitar 40 perusahaan yang benar-benar berhasil menjual mobil setiap tahun.

Menurut yang dikatakannya, hanya akan ada tujuh perusahaan mobil besar yang bisa bertahan, meliputi bayangan namannya saja.

Mendengar dari Media penyiaran Singapura, bahwa industri EV Tiongkok akan mengalami “turnamen sistem gugur” dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Setelah itu, kompetisi akan melanjutkan ke fase “kompetisi all-star” pada beberapa tahun mendatang. Menurutnya, hanya perusahaan yang paling unggul saja yang akan muncul sebagai pemain utama di pasar global.


Bagaimana di Indonesia?

Pasar otomotif Indonesia masih menjadi magnet bagi merek-merek China. Saat ini, terdaftar sudah paling tidak 10 merek mobil China, dan mendatang kabarnya ada tujuh jenama mobil China yang bersiap untuk meluncurkan produknya ke Indonesia.

Apabila dijumlahkan, total merek otomotif di Indonesia bisa mencapai puluhan. Pada tahun lalu saja ada 55 merek otomotif dari berbagai negara yang ikut berpartisipasi di ajang GIIAS 2024.

Kehadiran beberapa merek baru dari China pasti bisa menjadi momentum yang baik untuk meningkatkan angka penjualan secara nasional.

Namun seperti dua sisi mata uang, akan ada persaingan yang lebih ketat yang siap mengancam merek-merek tersebut.

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gaikindo, mengakui banyaknya merk otomotif yang memasuki Indonesia akan menghasilkan persaingan sendiri.

“Terdapat proses seleksi alamiah, aturannya ketika mau berdatangan ke Indonesia. Ini aturannya. Saya telah memenuhi, apabila dia tidak mempunyai kekuatan yang cukup, tentulah dia mundur sendiri,” ujar Kukuh di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Persaingan yang ketat dinamakan bakal membuat sejumlah merek mengundurkan diri. Apalagi sudah ada contoh sejumlah brand yang pada akhirnya meninggalkan Indonesia.

“Yang lama pun harus menyesuaikan diri dengan perkembangannya, kan. Satu faktor lagi adalah faktor dari milenial dan kelompok menengah, preferensi mereka berbeda dengan generasi sebelumnya,” kata Kukuh.

Dan segala jenis atau hal, kata tersebut.


Langkah Antisipasi

Untuk memastikan bahwa investasi dari para merek-merek tersebut sungguh-serius dan berdampak positif bagi perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyiapkan beberapa skema pengawasan untuk itu.

Sistem ini bertujuan untuk menjaga kualitas investasi dan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut memenuhi komitmen mereka.

Dendy Apriandi, Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM, menjelaskan bahwa salah satu cara pemerintah mengawasi jalannya investasi adalah dengan membatasi insentif yang diberikan hingga tahun 2025.

Menurut Dendy, insentif bagi kendaraan listrik diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan pengawasan ketat, sehingga tujuan investasi dapat tercapai sesuai target.

Salah satu bentuk pengawasan yang diterapkan adalah sistem kuota tahunan. Setiap perusahaan yang ingin berinvestasi di sektor kendaraan listrik harus mengajukan kuota tahunan, yang mencakup jumlah unit yang mereka rencanakan untuk diimpor atau diproduksi dalam satu tahun.

Contohnya, sebuah perusahaan dapat mengusulkan total sebanyak 1.000 unit per tahun. Kuota ini kemudian menjadi rujukan untuk memantau apakah perusahaan tersebut sudah memenuhi sasaran mereka.

“Masa perinceranyanya bisa 3 bulan atau 6 bulan. Di tempat tersebut diawasi, dievaluasi di lapangan, itu yang menentukan apakah bisa diizinkan mengekspor atay tidak,” ujar Dendy di Jakarta (14/1/2025).

Untuk meyakinkan bahwa perusahaan tersebut begitu serius dalam menanamkan investasinya, BKPM juga mengadakan sistem bank garansi.

Garansi ini berfungsi sebagai jaminan bahwa perusahaan akan menepati target yang telah ditetapkan.

Jika pada akhir periode pengawasan, perusahaan tidak mencapai target yang telah disepakati, bank garansi ini dapat dicairkan sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap komitmen yang telah disepakati.

“Ada bank garansi? Tidak ada,” kata Dendy.

“Dan di sini kita berbicara, jadi nanti bila situasi salah satu sisi terjadi kesalahan, kita punya jaminan bertanda bank. Itulah langkah-langkah pemerintah untuk melakukan pengawasan tadi,” ucapnya.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *