Dave Laksono, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, menjawab bahwa Indonesia telah secara resmi bergabung sebagai anggota penuh BRICS, sesama negara berkembang yang didirikan bersama Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Menurut dia, Indonesia tetap tidak boleh mengambil sisi apa pun dari blok militer, meski telah bergabung dengan BRICS.
Dia ingatkan pula agar pemerintah tetap mencintai politik kemerdekaan aktif tanpa mengambil sikap yang ekstrem atau mengikuti salah satu aliansi kekuatan.
“Itu (politik bebas aktif) adalah konstitusi Indonesia, tidak bisa diubah sewaktu-waktu,” kata Dave kepada Kompas TV, Selasa (7/1/2024).
Politikus Partai Golkar itu memuji keputusan Presiden Prabowo Subianto terkait BRICS tersebut.
“Sebuah langkah besar dan tak kenal takut oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan kekuatan dan posisi Indonesia di berbagai macam forum multilateral dan menetapkan sikap kita sebagai teman kepada semua bangsa,” ujar dia.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh pemerintah Brasil, yang saat ini menggabungkan ke dalam presidensi BRICS, pada Senin (6/1/2025) waktu setempat.
Sebelumnya, pencalonan Indonesia sebagai anggota BRICS telah disetujui dalam pertemuan puncak kelompok itu pada bulan Agustus 2023.
.
Mereka menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
“Dengan jumlah penduduk dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen pada singgah ara bikin politik tata kelola global bakal direformasi bersama negara-negara lain dan maujack kontribusi positif bikin nambah tali silaturahmi diantara negara-negara di kawasan Chili Tenggara,” pungut pernyataan anu hacur punyanya.