Persist laksana di Epicentrum Kuningan, Jakarta, pada Rabu (8/1/2025).
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk politikus, pejabat daerah, dan para pemeran film.
Selain menawarkan pengalaman sinematik yang menarik, film ini juga bertujuan menyampaikan pesan tentang pelestarian lingkungan dan kehormatan terhadap kebudayaan lokal.
“Kami berharap Eva menjadi media yang membuka wawasan masyarakat tentang menjaga lingkungan dan melestarikan kebudayaan,” ujar Anwar A. Mattawape, Produser Eksekutif, di Jakarta, Senin (7/1).
3 Berita Artis Terheboh dan Terkini: Angelina Jolie Resmi Bakal Cerai, Kondisi Terkini Tukul Diungkap
Film tersebut akan tayang perdana pada 14 Januari 2025 dan mengisahkan perjalanan Eva (Bulan Sutena), seorang wanita dengan sedih karena pergi meninggalkannya ibunya.
Dengan sahabatnya, Pasha (Keisha Alvaro), Eva mendaki sebuah gunung di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan medan menantang dan kisah mistisnya.
Tapi, naik gunung berubah menjadi tragedi ketika Eva menghilang dan terjebak di dimensi lain yang penuh tanda-tanda ketakutan.
Menurut Anwar, cerita film ini diangkat dari peristiwa nyata yang terjadi di Sulawesi Selatan, meskipun proses syuting dilakukan di Jawa.
“Kisah ini memiliki nilai universal yang relevan dengan tradisi di banyak tempat, terutama tentang hubungan manusia dengan alam,” kata seseorang.
Pemeran utama Bulan Sutena mengakui tertarik untuk berperan sebagai Eva karena cerita yang unik dan sesuai dengan pengalaman pribadinya sendiri.
Bulan mengungkapkan bahwa film ini membahas tema pendakian dan alam, lho, yang sangat dia sukai. Dia merasa memiliki perasaan dekat dengan karakter Eva.
Dia juga menceritakan pengalaman mistis saat track filming-nya di Gunung Kidul, di mana ia merasa tertidur di sebuah scene dan tim produksi melihat penampakan yang mengendus-endus wajahnya.
Sebagai bagian dari promosi, acara nonton bareng (nobar) pendaki, aktivis lingkungan, influencer, dan penggiat media sosial diadakan di Makassar pada tanggal 18 Januari 2025.
Anwar berharap film ini dapat menjadi inspirasi untuk karya serupa yang menampilkan kearifan lokal dan meningkatkan sektor ekonomi kreatif.
“Kami juga mengundang talkshow untuk penerus-penerus muda, sebab sebagian besar pemain film ini adalah milik generasi muda,” ujar Anwar.