banner 728x250

Honda Brio Milik Bos Rental yang Dijual Sindikat ke Oknum TNI AL Semula Cuma Dihargai Rp 23 Juta

banner 120x600
banner 468x60

Mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2696 KZO, yang disewa oleh Ajat Sudrajat dari rental mobil Makmur Jaya di Mekarsari, Rajeg, Kabupaten Tangerang, ternyata awalnya dijual dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp 23 juta.

banner 325x300

Ajang Sudrajat dibantu sindikatnya berinisial IH menyewa Honda Brio tersebut dari rental mobil Makmur Jaya menggunakan KTP, Kartu Keluarga, serta ID palsu yang sudah disiapkan oleh IH sejak awalnya, dan sekarang IA menjadi buron setelah kasus ini terungkap.

Setelah berhasil menyewakannya selama 3 hari, Ajat Sudrajat kemudian mengembalikan mobil tersebut kepada Ir/tutorial Helmi.

IH kemudian menyerahkan mobil kepada seseorang bernama RH, yang kemudian menjual mobil itu kepada IS dengan harga Rp 23 juta.

Dari IS, mobil itu akhirnya dipindahkan ke Serka AA, seorang petugas TNI Angkatan Laut, yang membelinya melalui SY.

Dari tangan SY, Serka AA membelinya dengan harga yang lebih tinggi, yaitu Rp 40 juta.

“Harganya sudah meningkat, meningkatnya menjadi Rp 40 juta,” ungkap Kapolda Banten, Inspektur Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto saat rapat pers menjelaskan urutan peristiwa penghilangan mobil kepemilikan bos rental Makmur Jaya, Ilyas Abdurrahman (48), di Jakarta, Senin, 6 Januari 2024.

Honda Brio itu kemudian berpindah tangan ke pasukan TNI AL tersebut. Serka AA kemudian berinisiatif membawa mobil curian tersebut ke daerah Sukabumi.

Namun, Ilyas Abdurahman sebagai pemilik rental mobil dan anaknya, Agam, menyadari bahwa dua dari tiga GPS yang dipasang pada mobil Honda Brio sdh tidak berfungsi.

Keduanya kemudian melakukan penyelidikan dan mengetahui mobil itu terletak di daerah Pandeglang.

Ilyas kemudian meminta bantuan komunitas rental mobil untuk melakukan pengejaran untuk merebut kembali mobilnya setelah usaha pengejarannya sendiri bersama anaknya gagal mendapat sambutan dari Polsek Cinangka.

Upayanya itu ditolak oleh petugas sekesehatan. Lalu Ilyas mencari rekan-rekannya di komunitas rental mobil agar dia bisa mendapatkan bantuan melakukan pengejaran.

Pencarian yang diteruskan oleh Ilyas mengalami kegagalan yang menyedihkan.

Telah terjadinya insiden di dekat bagian rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, antara Ilyas dan anaknya yang mendekati sebuah mobil, berlangsung penembakan.

Ilyas meninggal akibat luka tembak di dada dan tangan dari peluru yang ditembakkan oleh Serda AA.

Samanjak itu, Ramli Abu Bakar (59) rekan Ilyas yang terlibat dalam pengejaran, mengalami luka tembak serius yang menembus perut.

Rencana Serka AA Bawa Kabur Brio dan Ancam Tabrak Pemilik Sewa Mobil.

Seorang anggota Angkatan Laut (AL) saat akan ditangkap membawa sepeda motor Honda Brio yang ia bawa kabur sempat mengancam bos antar jemputan, Ilyas Abdurrahman bahwa ia akan membuatnya tertabrak, sebelum melakukan pembunuhan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu (1/1/2025) lalu.

Ia diungkapkan oleh anak Ilyas, Rizky Agam Putra.

Dia melakukan pernyataan tersebut setelah menemukan sebuah mobil Honda Brio yang dipinjamkan di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Agam mengungkapkan, sebelum ditemukan, GPS dari mobil tersebut telah dicabut.

Selain diburu alat pemantau untuk menghindari tertabrak, kata Agam, Ilyas juga kerap disebut sebagai salah satu anggota sindikat penipuan mobil.

Saat kita berhenti mobil, ayah turun, langsung yang mengaku dari TNI AL, ‘saya ini TNI AL, Islam atau kamu tembak sekarang?’,” kata Agam menceritakan perkataan orang yang mengaku TNI AL itu yang terekam pada YouTube iNews pada Selasa (7/1/2025).

Ilyas, cerita Agam, langsung memberi jawaban menolak tuduhan dari Angkatan Laut Militer tersebut. Setelah itu, Ilyas mengaku menjadi seorang pebisnis yang menyediakan rental mobil.

Tapi Serka AA digambarkan oleh Agam tidak menerima penjelasan dari Ilyas.

Bapak saya bilang, bukan saya yang menyimpan (sindikat) mobil itu. (seorang oknum TNI AL mengatakan) “Saya tidak mau tahu, kamu mundur atau saya yang menabrak,” kata Agam.

Sementara itu, Agam mengungkapkan ada mobil Sigra yang tiba-tiba berhenti di lokasi itu juga.

Awalnya, mobil tersebut terhenti untuk mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata, mobil Sigra itu tiba-tiba menabrak paman Agam.

“Aku jatuh, kayak gini, aku bantu papanya. Sigra dan Brio ikut kabur, lari,” jelasnya.

Namun, hanya Ramli saja yang dirawat intensif setelah dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, meskipun sebelumnya sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja.

Siapa pun yang terlibat dalam penembakan bos perusahaan rental mobil?

Lima orang merumpikembangkan senjata yang menembak siang itu, Jumat, 2 Januari 2024, pukul 04.30 WIB. Tiga di antaranya adalah anggota militer yang bergabung dengan TNI, yaitu Korporal Prancis AA, Kopral RH, dan Korporal BA, sementara dua orang lainnya adalah warga sipil yang saling kenal.

Penggalangan yang terjadi di tempat istirahat ini menyebabkan korban jiwa dan luka-luka serius, dan hingga kini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap peran seluruh pelaku.

Pangkoarmada RI, Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata mengungkapkan dugaan motif dari anggota TNI AL, Serka AA yang melakukan penembakan terhadap Ilyas.

Dia mengaku bahwa para pengikutnya sampai menembak Aziz karena sebagai upaya membela diri.

Pasalnya kata Denih, sempat terjadi pengeroyokan kepada anak buahnya tersebut.

“Kita saja bila terdesak, kemungkinan besar akan melindungi diri. Akan mencari sesuatu untuk melindungi diri, menjamin keamanan. Mungkin digunakan senjata api dan senjata api biasanya dibawa,” jelasnya dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Deni mengatakannya, Sertu AA melakukan penembakan karena memang dalam kondisi terdesak dan tidak menyangka pelakuan yang ditegap akan berakhir dengan ke’ta orang itu, yaitu Ilyas.

Meskipun demikian, Denih berjanji setelah peristiwa ini akan dilakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh anggota TNI AL.

” Untuk menilai kita akan meninjau bagaimana penggunaan senjata api itu,” kata dia.

Lebih lanjut, Denih memaparkan, tiga anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang terlibat dalam menembak Ilyas.

Mereka adalah Sertu AA, Sertu RH, dan PKL BA.

Dua warga negara asing tersebut membeku di badan laut yang telah di cita-citakan militer untuk dilakukan dron.

“Sekarang, tiga orang tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Puspomal,” ujar Denih.

Anggota TNI AL Sempat Menolak Beli Mobil Meski Sudah Membayar DP Rp40 Juta

Konferensi pers tentang penembakan seorang bos pengusaha rental mobil di Rest Area KM 45 Jalan Tol Merak-Tangerang, Senin, 6 Januari 2025. (Tribunjakarta/Kompas TV)

Ia mengatakan, anggotanya pernah menolak membeli mobil Honda Brio yang ternyata dicuri oleh penyewa Ajat Supriatna lalu dijual oleh Ilyas.

Pertama-tama, DENI mengatakan suatu hal bahwa anggota TNI AL yang terlibat adalah penadah dari mobil curian.

“Saya menggelar konferensi pers ini agar semuanya tahu kejadiannya seperti apa sebenarnya. Dan informasi awal yang saya terima, itu adalah pengakuan langsung dari tiga anggota ini, kita lihatnya sebagai pembeli saja,” kata Denih.

Dia kemudian mengungkapkan, menurut pernyataan dari salah satu anggota TNI AL, bahwa mobil yang dimiliki Ilyas itu dihargai oleh Ajat sebesar Rp135 juta.

Adapun lanjutnya, mobil dijual secara daring. Lalu, kata Denih, anggota TNI AL yang ingin membelinya sudah mengirim uang muka (down payment) senilai Rp40 juta.

enggak lama yang lalu disebutkan oleh Bapak Kapolda Banten domonya beli dengan Rp 40 juta. Dan itu adalah motor yang diambil tanpa surat kuitansi.

“Dan ada perjanjian, dan akan akan dipelajari oleh Danpuspomal. Hal itu karena harga belum selesai atau belum ditentukan, tadi sudah ada bukti transfer DP Rp40 juta. Dan itu sudah termasuk dalam pembelian itu yang dibeli secara online seharga Rp135 juta,” ujarnya.

Tapi Denih menyatakan bahwa anggota TNI AL yang melakukan pemesanan tersebut akhirnya mengundurkan diri dari pembelian mobil tersebut.

Mobil yang dijual tidak dilengkapi dengan dokumen atau surat kepemilikan yang sah.

Laporan Reporter: Baharudin Al Farisi/Kompas.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Tribunnews

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *