(HMPV) yang menyerang warga di Cina membuat banyak orang khawatir. Tidak terkecuali masyarakat Indonesia yang sekarang mulai terpapar, Bu.
Penyebaran virus HMPV cukup cepat di Indonesia dan terlaporkan menyerang beberapa anak. Gejala virus ini hampir mirip dengan gejala penyakit pernapasan lainnya, sehingga banyak orang tua tidak menyadari tanda-tanda awal infeksi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut informasi mengenai gejala, penyebab, dan langkah pencegahan yang tepat agar si anak terhindar dari penyebaran virus HMPV. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ibu.
Indonesia laporkan kasus HMPV
Pada Senin (6 Januari 2025), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi penemuan virus HMPV di Indonesia. Virus ini diketahui telah menyerang anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan.
“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, ketika dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri semalam melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,â ujar Menkes, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kesehatan, yang dikutip Rabu (8/1/2024).
Virus HMPV yang Membuat Anak Sakit Meluas ke Malaysia, Bagaimana di Indonesia? Mengenal Gejalanya
|
Menurut Menkes Budi, kesempatan ini, HMPV bukanlah virus baru dan telah dikenal di dunia kedokteran. Hal ini membuatnya berbeda dari COVID-19 yang membumbung beberapa tahun yang lalu.
“Bedanya dengan COVID-19 yang baru muncul, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak tahun 2001 dan telah berkembang di seluruh dunia. Saat ini, tidak ada gejala signifikan terkait virus ini,” demikannya.
(HMPV), kenali dari gejalanya
Individu yang terinfeksi virus HMPV akan menunjukkan gejala yang mirip dengan kebanyakan infeksi pernapasan, seperti:
- Batuk
- Hidung meler atau tersumbat
- Mengi
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas (dispnea)
- Ruam di kulit
Gejala HMPV juga dapat menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
- Asma
- Bronkitis
- Bronkiolitis
- Pneumonia
- Infeksi telinga
Menteri Kesehatan menyatakan itu mirip flu biasa, jangan panik, Bun
Menanggapi penyebaran HMPV di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi memberi peringatan untuk tidak panik. “HMPV bukanlah virus baru dalam dunia medis,” kata dia, “Dengan ciri dan gejala yang mirip dengan flu biasa. Hampir seluruh sistem kekebalan tubuh sudah mengenal virus ini. Karena itu, banyak orang yang terinfeksi dapat pulih tanpa perawatan medis khusus.”
Menkes juga menolak melaporkan peningkatan kasus HMPV di Tiongkok, yang telah dikonfirmasi oleh otoritas setempat dan WHO. Mereka menjelaskan bahwa wabah flu biasa adalah hal yang umum terjadi di negara empat musim, terutama saat musim dingin.
âSaya sudah melihat data itu, yang meningkat di China itu virusnya bukan HMPV melainkan jenis H1N1 atau virus influenza biasa. HMPV itu berada di peringkat tiga di China dari segi prevalensi, jadi hal tersebut tidak benar,â ujar Menkes.
Kelompok yang rentang tertular HMPV
Siapapun dapat tertular HMPV, tetapi ada beberapa kelompok rentang yang berisiko lebih tinggi terjangkit infeksi virus ini, yakni:
- Anak-anak di bawah usia lima tahun, terutama bayi prematur, sangat rentan karena sistem kekebalan mereka belum lengkap berkembang dan belum memiliki pengalaman dalam bertempur melawan berbagai virus.
- Orang yang berusia di atas 65 tahun, karena menurunnya fungsi sistem kekebalan ketika usia bertambah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi yang dapat berakibat pada komplikasi serius.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena penyakit medis seperti HIV, kanker, atau gangguan autoimun, maupun karena pengobatan yang menekan sistem kekebalan.
- Penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) karena HMPV dapat memperburuk kondisi pernapasan mereka serta menyebabkan serangan paru yang lebih kompleks.
Cara penularan HMPV
Dalam beberapa cara, HMPV dapat menular, membuatnya mudah menyebar di lingkungan yang padat, yaitu:
- Ketika seseorang terinfeksi batuk atau bersin, mereka menciptakan percikan napas yang mengandung virus ke udara. Jika orang lain menghirup udara ini, maka dapat terinfeksi.
- Berjabat tangan, dirapatkan, atau mencium juga dapat menjadi sarana penularan virus. Virus dapat menyebar dari kulit seseorang ke orang lain dengan sentuhan, terutama jika salah satu pihak memiliki virus di tangannya.
- Virus HMPV dapat bertahan hidup pada permukaan benda seperti telepon, gagang pintu, atau alat makan selama beberapa saat. Dengannya seseorang menyentuh benda-benda ini dan kemudian menyentuh wajah, terutama mulut, hidung, atau mata, maka mereka dapat dengan mudah terinfeksi.
(HMPV)
Untuk menjaga keluarga tersayang dari penularan HMPV, Bunda dapat melakukan beberapa langkah preventif sebagai berikut:
- Menjaga pola hidup sehat
- secara teratur
- Tahap 6: Jika masker bocor atau getah yang Anda coba untuk casting sendiri (emas, Platina, Kristal meninggalkan tutup perlu Anda mengganti menggunakan Anda sendiri.
- Jaga jarak dengan lingkungan yang padat
- Hindari berbagi makanan atau peralatan makan dengan orang lain.
- Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
Diagnosis HMPV
Diagnosis HMPV sudah umumnya dapat dilakukan oleh pelayanan kesehatan bila berdasarkan gejala dan riwayat pasien kesehatan. Mereka akan mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan menggunakan swab, yang kemudian diuji di laboratorium untuk mendeteksi virus dan infeksi serupa.
Perlu diingat bahwa tes HMPV biasanya hanya dilakukan jika individu menunjukkan gejala berat. Selain itu, dokter mungkin juga melakukan bronkoskopi atau rontgen dada untuk memeriksa perubahan pada saluran udara di paru-paru.
Apakah HMPV mematikan?
Pandemi COVID-19 telah mewariskan trauma dan ketakutan yang mendalam kepada masyarakat. Banyak orang masih bertanya-tanya apakah HMPV termasuk wabah mematikan seperti COVID-19 beberapa tahun yang lalu.
Tetapi para ahli meyakinkan bahwa HMPV bukanlah patogen baru sehingga efek dari infeksi virus ini tidak akan besar-besaran karena manusia sudah memiliki tingkat kekebalan terhadapnya.
.
Dr. Hsu Li Yang, seorang dokter penyakit menular asal Singapura, juga menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda serius mengenai penyebaran HMPV secara global. Meskipun demikian, dia menyarankan publik untuk tetap berhati-hati dan mengikuti saran-saran dan langkah-langkah pencegahan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Perbedaan HMPV dan COVID-19
(HMPV) adalah virus yang menyebabkan infeksi sistem pernapasan yang menunjukkan gejala umum seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Virus ini pertama kali dideteksi di Belanda pada tahun 2001.
Penelitian terhadap sampel darah penderita HMPV membuktikan bahwa virus ini sudah tersebar sejak tahun 1950-an. Oleh karena itu, HMPV bukanlah virus baru yang berbahaya seperti COVID-19.
Gejala HMPV mirip dengan gejala influenza biasa. Sementara itu, COVID-19 menunjukkan berbagai gejala, seperti hilangnya kerentanan untuk mencium atau mengecap.
Selain itu, masa inkubasi HMPV berbeda jauh dari COVID-19. HMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan cenderung menyerang secara musiman, terutama pada musim dingin dan musim semi. Di sisi lain, penyebaran COVID-19 lebih tidak terduga dan acak.
Demikian klarifikasi tentang gejala, penyebab, hingga tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dari virus HMPV. Semoga informasi ini dapat membantu Ibu dan keluarga terhindar dari penularannya, ya.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!