HMI Cabang Pekanbaru mengutuk keras kinerja lemah Disnakertrans Provinsi Riau dalam menangani isu keselamatan kerja dan perlindungan hak pekerja di daerah ini. Dalam pernyataan resmi, HMI menyampaikan bahwa kecelakaan kerja yang menyebabkan korban jiwa di Riau selama tahun 2025 menunjukkan kegagalan sistem pengawasan ketenagakerjaan di provinsi ini.

Tragedi beruntun menimpa pekerja tanpa adanya langkah konkret untuk mencegahnya. Beberapa pekerja tewas akibat ledakan dan kebakaran di PT Wilmar Dumai, ada yang tersengat listrik di PT PAA, dan rekan kerja di Pertamina Hulu Rokan yang meninggal tanpa hasil investigasi yang jelas.

Pejabat Disnakertrans Riau malah menyarankan korban membayar perusahaan agar ijazah mereka dikembalikan. Ucapan pejabat tersebut yang menyatakan, “kalau tak penuh ke atas, ya penuh ke bawah,” dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap keadilan dan cerminan pembiaran terhadap praktik pemerasan.

Ketua Umum HMI Pekanbaru, Ragil Erlangga, menyatakan kekecewaannya karena pemerintah daerah tidak mengambil langkah nyata. Ia menambahkan bahwa, meskipun Wakil Menteri Ketenagakerjaan telah turun ke Riau dua kali dan ditemani Gubernur, masalah ini masih belum terselesaikan.

Menurutnya, jika Disnakertrans Riau bekerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab, masalah ini seharusnya sudah teratasi. Erlangga menegaskan bahwa pengawasan dan pengaduan harus menjadi prioritas utama.

HMI Pekanbaru menuntut Gubernur Riau segera mengevaluasi seluruh kinerja Disnakertrans, terutama di bidang pengawasan dan pengaduan. Jika tuntutan ini diabaikan, mereka siap turun ke jalan bersama rakyat dan buruh sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan struktural dan kejahatan pemerintah dalam melindungi rakyatnya sendiri.

Dalam rilis persnya, HMI menegaskan bahwa buruh bukanlah budak dan ijazah bukanlah alat industri untuk tekanan. Keselamatan dan hak pekerja adalah hak dasar yang harus dihormati. Mereka tidak mau dikorbankan demi keuntungan semata. HMI berkomitmen untuk terus bersuara dan bergerak bersama rakyat kecil demi Riau yang adil, manusiawi, dan beradab.