Bisakah Anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan frase “Hidup ini bagai serial Squid Game”? Apakah manusia hidup di dunia ini harus menjalani banyak tantangan yang kadang terlihat ringan, tetapi sebenarnya mengancam eksistensi mereka?
Ya, seperti pada serial Squid Game. Ratusan peserta berlomba memenangkan permainan ekstrem atau sederhana untuk mendapatkan hadiah yang dijanjikan. Taruhannya bukan main-main, melainkan nyawa sendiri!
Mengingat kembali ke tahun 2021, drama Korea berjudul Squid Game menarik banyak penonton di seluruh dunia. Bahkan, seseorang yang tidak mengikuti drakor pernah mengetahui gambaran dari serial ini. Bagaimana tidak, cuplikannya bertebaran di media sosial. Pujian dari penonton Squid Game, membuat serial yang tayang di Netflix ini menjadi pembicaraan utama di media sosial.
Meski telah menyelesaikan babak final dalam permainan, nampaknya serial Squid Game masih menyimpan banyak misteri yang menarik perhatian penonton. Muncul berbagai asumsi bahkan konspirasi yang terkait dengan alur cerita Squid Game.
Akhirnyalah, serial Squid Game kembali hadir dalam musim 2 yang tayang kembali di Netflix pada 26 Desember 2024. Tak perlu menunggu lama, langsung rilis 7 episode yang menutup musim 2 ini.
Film Soundtrack No. 1: Pengrewakmu (musim kedua) kembali disutradari oleh Hwang Dong-Hyuk dan kembali melanjutkan kisah dari musim pertamanya Film Soundtrack No. 1. Pemeran utamanya pun masih Seong Gi-Hun yang diperankan oleh Lee Jung Jae.
Kini scenario beda. Seong Gi Hun kembali ke permainan bukan karena masalah keuangan yang ia alami di musim pertama Squid Game. Setelah berhasil menjadi juara dan keluar dengan selamat, ia gelap mata harta di saldo rekeningnya. Namun tahu saja kekayaannya itu menyebalkan baginya. Sampai akhirnya ada faktor lain yang membuatnya harus kembali ke permainan.
・ Melacak dan menunggu-nunggu jejak nyata dari pelaku
Bukan hanya tentang Seong Gi Hun, Hwang Jun-ho yang diperankan oleh Wi Ha-joon kembali muncul di musim 2. Awalnya, ia berdatangan ke dalam permainan untuk mencari saudaranya. Namun, setelah itu terungkap bahwa saudaranya sendiri yang memicu permainan itu.
Meski telah melepaskan dirinya dari permainan mati itu, Jun-ho tidak bisa berdiri Barrett. Bagi dua tahun ia mencari pulau yang menjadi lokasi permainan itu terjadi.
Squid Game 2 juga menghadirkan pemain baru dengan latar belakang yang berbeda. Misalnya, ibu dan anaknya, seorang wanita transgender, seorang wanita muda yang hamil, seorang pengguna YouTube, dan banyak orang lainnya. Hampir semua peserta yang bergabung memiliki utang, dengan jumlah yang sangat beragam. Bahkan beberapa di antaranya terbilang fantastis.
Para peserta juga memiliki kaitan masing-masing. Seperti menggambarkan bahwa dunia itu begitu kecil atau mereka memang satu prisma terpisah dalam permasalahan ekonomi yang sama.
Setelah menamatkan Squid Game 1 dan 2, saya menyadari bahwa serial ini tidak hanya sekadar hiburan semata dan tidak hanya menawarkan unsur ketegangan biasa. Melainkan kehidupan nyata yang kita laksanakan sehari-hari.
Penggambaran bahwa hidup hanya sebuah permainan tampak jelas dalam serial ini. Jenis permainan yang dimainkan pun bervariasi tingkat kesulitannya. Ada yang tampaknya mudah, sederhana, kelihatan gampang-gampang susah, sulit, bahkan sangat sulit. Meski tingkat kesulitan yang berbeda, namun taruhannya adalah nyawa. Artinya, adalah keberlangsungan hidup untuk hari ini dan di masa depan. Yakni untuk keberlangsungan hidup sendiri dan keluarga yang memerlukan perlindungan.
Bukan semua orang handal dalam suatu permainan. Masing-masing memiliki keahliannya. Ada yang mengandalkan ketenangan, kecepatan, kekuatan otot, dan kepintaran. Dan, ada secara benar benar beberapa orang yang mengandalkan keberuntungan juga.
Ditambah lagi, serial Squid Game juga menunjukkan sifat manusia yang asli yang benar-benar tamak dan tidak pernah merasa puas. Selalu ingin mendapatkan lebih banyak sehingga lupa dengan perasaan cukup. Saat mendengar tentang sesuatu yang berhubungan dengan harta duniawi, mereka langsung ikut berpartisipasi dengan mudah, tanpa mempertimbangkan risiko yang besar. Mereka malah meninggalkan pikiran mereka karena semua hal yang berhubungan dengan harta duniawi.
Selain memiliki sifat tamak, Squid Game juga menunjukkan bahwa manusia sebenarnya selalu ingin menang sendiri, sampai-sampai mereka bersedia mengorbankan orang lain demi kemenangan mereka sendiri. Namun, gelagat tersebut tidaklah universal. Ada juga yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan bersama-sama, bukan secara individu.
Orang-orang di balik permainan serial Squid Game ini adalah gambaran mengenai manusia yang selalu menyukai untuk melihat penderitaan orang lain. Menyadari kesulitan orang lain adalah hiburan yang pantas untuk ditertawakan. Tidak ada kepedulian, apalagi belas kasihan. Yang paling penting adalah kesenangan, puas, dan keamanan diri sendiri.
Bagian ini, itulah ulasan lain dari Serial Squid Game. Bukan hanya menonton dan menikmati hiburan saja. Namun, juga dapat diartikan sebagai pesan-pesan positif yang dapat digunakan untuk menghadapi kehidupan yang lebih bahagia.
Sayangnya, setelah menonton Buku-Sapi 2, penonton masih dibiarkan penasaran. Akhir cerita dibiarkan menggantung. Diakhiri dengan adegan yang tidak tepat untuk diberikan label sebagai akhir. Alurnya juga begitu lambat. Unsur kegaduhan pada musim pertama kurang begitu terasa di musim kedua ini.
Namun lagi-lagi, serial ini menunjukkan bahwa manusia bisa berubah. Seperti perubahan karakter utama yang begitu drastis. Mulanya begitu ingin mendapatkan kekayaan yang banyak, tetapi kini malah ingin menyelamatkan peserta lain dan menyelesaikan permainan dengan selamat.
Semoga semua rasa penasaran akan terjawab pada musim 3. Semoga tidak ada lagi pertanyaan yang tidak ada jawabannya. Musim 3 harus menjadi akhirnya yang menjawab rasa penasaran penonton!