Sebuah helikopter jenis Mi-8 telah didatangkan ke Riau untuk digunakan dalam kegiatan water bombing guna memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sedang terjadi di beberapa daerah di Riau. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, Edy Afrizal, pada Rabu (23/7/25).

Sebelumnya, telah ada satu helikopter jenis Mi-8 dan satu unit helikopter Black Hawk yang juga didatangkan ke Riau untuk misi pemadaman Karhutla dari udara. Dengan kedatangan helikopter Mi-8 terbaru, total menjadi tiga helikopter yang akan digunakan untuk kegiatan water bombing di Riau guna memaksimalkan upaya penanggulangan Karhutla, terutama di titik-titik kebakaran yang sulit dijangkau oleh tim darat.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD dan Damkar Riau, Jim Gafur, menjelaskan bahwa dua helikopter sebelumnya telah berhasil melakukan pemadaman titik-titik kebakaran yang tersebar di beberapa daerah di Riau seperti Kampar, Pelalawan, Dumai, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Mereka telah melaksanakan 25 sorti dengan 845 kali drop air, total mencapai 380 ribu liter air yang berhasil ditumpahkan ke titik-titik Karhutla.

Selain helikopter, misi pemadaman Karhutla juga melibatkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menggunakan dua jenis pesawat Cesna yang telah melakukan sebelas sorti. Total garam (Nacl) yang ditumpahkan mencapai 9200 kilogram. Jim menegaskan bahwa upaya penanggulangan Karhutla dengan helikopter water bombing dan OMC akan terus dilakukan secara intensif.

Dengan demikian, kehadiran helikopter Mi-8 di Riau merupakan langkah strategis dalam meningkatkan efektivitas pemadaman Karhutla di wilayah tersebut. Semua pihak terlibat terus berupaya untuk menangani masalah Karhutla dengan berbagai metode yang tersedia, termasuk penggunaan helikopter dan pesawat sebagai upaya pemadaman dari udara.