Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru terus memperketat pengawasan terhadap makanan yang dijual selama bulan Ramadhan. Bersama instansi terkait, mereka menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di Pasar Takjil Pasar Modern serta kawasan Jalan Tuanku Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Kepala BBPOM Pekanbaru, Alex Sander, menyatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat di bulan suci. “Kami berkomitmen memastikan masyarakat mengonsumsi makanan yang terjamin keamanannya dan bebas dari ancaman bahan berbahaya,” katanya, Kamis (13/3/2025).
Dalam acara tersebut, tim BBPOM memeriksa 16 jenis makanan yang diduga berpotensi mengandung zat berbahaya. Sampel-sampel itu dianalisis menggunakan alat uji cepat untuk mendeteksi empat zat berbahaya, yakni formalin, boraks, rhodamin B, dan metanil yellow.
“Hasilnya, semua dari 16 sampel yang diperiksa menunjukkan hasil aman. Tidak ada indikasi penggunaan bahan berbahaya di dalamnya,” jelas Alex Sander.
Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi warga yang berbelanja takjil di lokasi tersebut. Selain pengujian, BBPOM juga mengedukasi masyarakat tentang tips memilih makanan yang aman. Mereka menjelaskan tanda-tanda makanan berbahaya dan cara mencegah stunting atau tengkes.
“Kami ingin masyarakat lebih aware dan cerdas dalam memilih pangan yang sehat, terutama di bulan Ramadhan ini,” tambah Alex Sander. Ia juga mengajak warga untuk melapor jika menemukan makanan yang mencurigakan.
Seorang pedagang takjil di Pasar Modern Rohul, Dofi, mengapresiasi langkah BBPOM ini. “Pengawasan ini membuat kami lebih yakin menjual dagangan yang sudah teruji aman,” ucapnya.
Senada, pengunjung pasar bernama Iskandar juga merasa terbantu. “Kami jadi lebih nyaman beli takjil karena sudah diperiksa. Semoga kegiatan ini rutin diadakan,” harapnya.
Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya BBPOM Pekanbaru untuk menjaga kesehatan publik selama Ramadhan. Mereka berjanji akan terus memantau peredaran pangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat demi terhindar dari risiko kesehatan akibat bahan berbahaya.