Saat asyik memancing ikan di pelabuhan Jetti PT RAPP, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, kepala dan kaki Rudianto (45) tiba-tiba dicakar harimau, hingga luka parah. Warga resah mendengar informasi tersebut, sehingga Bupati Siak Alfedri mengintruksikan Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Siak Heriyanto untuk menurunkan tim ke lokasi berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. “Kita langsung turun ke lokasi untuk mengambil langkah penyelamatan,” kata Heriyanto pada Ahad (26/1/2025).
Kapolsek Sungai Apit AKP Rinaldi menjelaskan, kronologi penyerangan harimau terhadap korban Rudianto terjadi pada Jumat (24/1) sekitar pukul 18.30 WIB. Korban pergi memancing sendirian ke Pelabuhan Jetti. Baru mulai memancing, tiba-tiba dari arah belakang, seekor harimau menyerang, dengan mencakar tengkuk dan kakinya. “Merasa jiwanya terancam, dengan sigap, Rudianto berbalik, sembari menarik parang atau golok yang terselip di pinggangnya. Harimau sempat mengaum sebelum meninggalkan Rudianto,” terang Kapolsek.
Rinaldi kembali ke tempat kerjanya, bersama rekan-rekannya, ke klinik perusahaan untuk mengobati luka kepala dan kaki Rudianto. “Kepala Rudianto mendapat tujuh jahitan. Dia agak trauma karena konflik dengan harimau dan dia masih selamat,” ujarnya.
Dalam kejadian tersebut, Rudianto berhasil bertahan dengan mengambil langkah yang cepat saat diserang oleh harimau. Hal ini memperlihatkan keberanian dan kewaspadaan korban dalam menghadapi situasi yang menegangkan. Tindakan cepat yang diambil Rudianto dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga.
Tim yang diturunkan oleh Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Siak dan BBKSDA Riau diharapkan dapat memberikan bantuan dan perlindungan lebih lanjut kepada korban serta melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Kepedulian dan koordinasi antarinstansi dalam penanganan kasus ini menjadi hal yang penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat sekitar.