Gubernur Riau, Abdul Wahid, memberikan apresiasi kepada Universitas Abdurrab atas kontribusinya dalam mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter dan etika yang kuat. Menurut Gubri, Universitas Abdurrab tidak hanya menjalankan proses pendidikan berdasarkan kurikulum nasional, namun juga menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak mulia kepada para mahasiswanya. Pendidikan di Abdurrab tidak hanya unggul secara kurikulum, tapi juga membentuk karakter. Ia senang karena kampus ini ikut membina etika generasi muda.

Gubernur Abdul Wahid memberikan apresiasi tersebut saat membuka Diskusi Nasional mengenai pembangunan infrastruktur di Riau, yang digelar di Gedung Susiana Tabrani, Jalan Bakti, Pekanbaru, pada Rabu, 18 Juni 2025. Ia juga menambahkan bahwa capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau yang berada di angka 75,67 pada tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan IPM nasional sebesar 75,02, tidak terlepas dari peran institusi pendidikan seperti Universitas Abdurrab.

Abdul Wahid menyebut bahwa Abdurrab berperan besar dalam peningkatan kualitas SDM di Riau. IPM Riau yang melampaui nasional dipandangnya sebagai hasil kontribusi lembaga-lembaga seperti Abdurrab. Gubernur juga menyoroti tantangan global saat ini, di mana nilai-nilai kesopanan dan budaya mulai memudar. Ia memuji Abdurrab yang tetap konsisten mengajarkan nilai etika kepada mahasiswanya.

Selain itu, Gubernur Abdul Wahid menilai keberadaan Universitas Abdurrab yang berlandaskan budaya Melayu sejalan dengan visi pelestarian budaya Riau. Ia bersyukur karena kampus tersebut turut memperkuat identitas Melayu di tengah masyarakat. Kampus bernuansa Melayu ini mencerminkan jati diri Riau dan sesuai dengan visi menjadikan Riau sebagai Rumah Rumpun Melayu.

Abdul Wahid juga mengajak generasi muda, baik dari Riau maupun dari luar daerah, untuk mempertimbangkan Universitas Abdurrab sebagai pilihan melanjutkan pendidikan tinggi. Dengan akreditasi yang baik, kampus ini dinilainya layak menjadi tujuan pendidikan bagi anak-anak bangsa.