Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, mendukung kebijakan penghematan anggaran yang diintruksikan oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, kebijakan tersebut berkaitan dengan pengelolaan uang masyarakat yang harus dilakukan secara bijak dan tepat sasaran. Wahid, yang juga merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menganggap bahwa kebijakan tersebut perlu diapresiasi dan sangat penting dilakukan.
Dalam pandangannya, efisiensi anggaran ini memungkinkan pemerintah untuk fokus pada program-program yang lebih bermanfaat secara langsung dan tidak hanya menghabiskan uang. Wahid menyatakan, “Kita perlu mengevaluasi program-program yang tidak urgen, seperti penelitian yang dilakukan setiap tahun tetapi tidak memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi atau peningkatan kesejahteraan rakyat. Hal-hal seperti ini harus kita kurangi.”
Salah satu anggaran yang dipotong oleh Presiden Prabowo adalah anggaran perjalanan dinas. Menurut Abdul Wahid, hal ini merupakan langkah yang relevan mengingat era digitalisasi saat ini. Dia menyatakan, “Di era digitalisasi seperti sekarang, perjalanan dinas memang sudah seharusnya dikurangi. Banyak informasi yang bisa kita dapatkan secara online. Ini memang perlu dievaluasi.”
Abdul Wahid menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien dan tepat guna demi kepentingan masyarakat. Dengan demikian, kebijakan penghematan anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo dianggapnya sebagai langkah yang positif dan perlu diapresiasi.
Meskipun mendapat kritikan dan pro kontra dari berbagai pihak, Gubernur Riau terpilih tetap memilih untuk melihat sisi positif dari kebijakan tersebut. Baginya, kebijakan tersebut merupakan upaya yang penting dalam pengelolaan uang masyarakat secara bijak dan tepat sasaran.
Abdul Wahid menegaskan bahwa evaluasi terhadap program-program yang kurang urgensi perlu dilakukan guna memastikan penggunaan anggaran yang lebih efisien. Dengan demikian, pemerintah dapat lebih fokus pada program-program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat secara langsung.