Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmen kuatnya untuk menjaga keberlangsungan industri perkebunan, termasuk kelapa, demi kesejahteraan para pekerja dan masyarakat luas. Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyampaikan hal ini dalam sebuah rapat koordinasi penting yang melibatkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau serta Bupati Indragiri Hilir.

Pertemuan strategis tersebut bertujuan untuk mencari solusi komprehensif terkait tantangan yang dihadapi sektor perkebunan, terutama dengan tren kenaikan harga kelapa. Gubri menyoroti fenomena harga kelapa sawit yang kian menunjukkan tren peningkatan.

Dengan mengambil langkah proaktif, Gubri memerintahkan pembentukan dua tim khusus. Kedua tim ini akan fokus pada aspek tata kelola perkebunan kelapa sawit dan tata niaga komoditas kelapa.

Kedua tim tersebut akan memperhatikan penataan regulasi harga, isu-isu ketenagakerjaan, serta perumusan insentif untuk para pelaku usaha di sektor perkebunan kelapa sawit. Gubernur Wahid menjelaskan bahwa pembenahan aspek tata kelola perkebunan kelapa harus mencakup berbagai elemen krusial seperti pengelolaan usia tanam kelapa yang optimal dan pemilihan bibit unggul berkualitas.

Selain itu, Gubernur Wahid juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang untuk periode pasca-replanting. Ia menyoroti perlunya persiapan tanggul, sistem tata air, dan bibit unggul agar petani tetap produktif selama masa produktivitas yang menurun.

Gubernur Wahid juga mencatat disparitas harga antara kelapa yang diperdagangkan di dalam negeri dengan harga di pasar internasional. Ia menekankan perlunya evaluasi dan penyesuaian kebijakan di tingkat nasional untuk mendukung industri kelapa di Indonesia.

Wahid menyoroti bahwa sektor kelapa di Indonesia masih didominasi oleh skala perkebunan rakyat dan belum sepenuhnya bertransformasi menjadi industri besar yang terorganisir dengan baik. Pemanfaatan kelapa di dalam negeri masih terkonsentrasi pada konsumsi rumah tangga dan UMKM.

Gubernur Wahid menyimpulkan dengan mempertegas perlunya dukungan kebijakan yang lebih kuat untuk mengembangkan potensi industri kelapa di Riau dan Indonesia secara keseluruhan.