Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid telah menegaskan komitmennya untuk menata kawasan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Riau menjadi pusat Islamic Center dan budaya Melayu. Rencana pembangunan hotel bernuansa kamar Sultan Siak di kawasan tersebut juga telah diusung, dengan tujuan membawa nuansa baru dan menjadi daya tarik wisata religi dan budaya.
Wahid menyampaikan komitmennya dalam sebuah pernyataan di kediamannya pada Sabtu (17/5/2025). Ia menegaskan bahwa transformasi kawasan MTQ akan menghadirkan nilai sejarah dan budaya yang lebih kuat, serta nuansa yang berbeda untuk memperkaya pengalaman pengunjung.
Menurut Gubri Wahid, Islamic Center yang direncanakan tidak hanya akan difokuskan pada aspek pendidikan keislaman, tetapi juga diharapkan mampu mandiri secara ekonomi. Hal ini akan dicapai melalui pengelolaan hotel dan unit usaha lainnya di kawasan tersebut, sehingga tidak lagi tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah Provinsi Riau juga merancang penyediaan tenant-tenant usaha yang dapat disewakan di kawasan MTQ, guna membentuk ekosistem ekonomi yang kuat dan saling menopang. Dengan demikian, APBD hanya akan menjadi pendukung di awal proses pengembangan kawasan tersebut.
Wahid juga menekankan bahwa pengembangan kawasan MTQ sebagai simbol kemajuan spiritual dan ekonomi Riau adalah bagian dari visi untuk menciptakan pusat peradaban Islam dan budaya Melayu yang membanggakan. Ia menegaskan bahwa konsep ini masih memiliki potensi yang dapat dimaksimalkan, sehingga ia berkomitmen untuk mewujudkannya.