Salah satu penyedia jaringan broadband di Indonesia, PT Remala Abadi Tbk. (DATA), telah memasuki kerjasama dengan PT Iforte Solusi Infotek (iForte) sebagai rekan strategis untuk menghadapi tantangan teknologi dan kebutuhan besar untuk pembangunan jaringan broadband.
Direktur Utama PT Remala Abadi Tbk Richard Kartawijaya mengatakan, masuknya iForte sebagai investor strategis dapat menciptakan sinergi bisnis dan kolaborasi positif dalam pengembangan maupun penggelaran jaringan broadband di Indonesia.
“Kami mengapresiasi langkah iForte masuk sebagai investor strategis di DATA. Dengan bergabungnya mereka menunjukkan langkah strategi yang telah dilakukan manajemen DATA dalam pengembangan infrastruktur broadband di Indonesia sudah tepat. Masuknya iForte ke DATA dapat memberikan sentimen positif bagi percepatan pengembangan infrastruktur broadband di Indonesia. Sehingga nantinya masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan broadband dengan harga yang terjangkau,” kata Richard dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
Richard memberikan contoh, dengan masuknya iForte, maka ia dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan jaringan backbone yang sudah dimiliki anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) tersebut.
Dengan menjadi investor strategis di DATA, sepanjang ini market share yang belum dimaksimalkan oleh iForte dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Remala.
“Kedua perusahaan tersebut pada akhirnya akan mengalami dampak positif pada kinerja keuangan, baik itu DATA maupun iForte,” kata Richard.
Richard mengatakan, saat ini DATA terus melakukan ekspansi dan memperluas pangsa pasarnya di kawasan Jabodetabek maupun di luar Jabodetabek. Segment yang digarap oleh perusahaan adalah pemerintahan, korporat melalui merek Tachyon, serta customisasi residensial (FTTH) melalui merek Nethome.
(waralaba) yang melakukan kerja sama dengan masyarakat di wilayah yang dilalui oleh jaringan DATA dan iForte.
diharapkan selain menciptakan internet yang berkeadilan, DATA juga berharap dapat mengurangi kesenjangan dalam akses dan kemampuan menggunakan teknologi digital di Indonesia. Dengan skema franchise kita berharap dapat memberdayakan masyarakat lokal. Tujuannya agar masyarakat lokal tidak tersisih di kampung sendiri, “ sebut Richard.
Sebagai informasi, iForte akan mengambil alih saham PT Remala Abadi Tbk sejumlah kurang lebih 40 persen (empat puluh persen) dari total modal yang disetor dan ditempatkan Perseroan, yang dimiliki oleh Verah Wahyudi Singgih Wong (36,8 persen) dan Jimmi Anka (3,2 persen). Setelah pengambilalihan saham tersebut, iForte akan menjadi pengendali baru perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 9/2018.
Perusahaan iForte sebagai penyedia layanan jaringan komunikasi data dan internet, menawarkan sejumlah bisnis seperti konektivitas internet, layanan data komunikasi, infrastruktur menara, serta layanan komunikasi satelit VSAT.
iForte sendiri merupakan ihwal usaha di bawah payung PT Sarana Menara Nusantara Tbk. Pada akhir 2021, melalui Protelindo, perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
TOWR merupakan bagian dari Grup Djarum melalui PT Sapta Adhikari Investama (54,42 persen) dan PT Dwimuria Investama Andalan (5,00 persen). PT Sapta Adhikari Investama (SAI) adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Hartono, pemilik Grup Djarum.
Sementara PT Dwimuria Investama Andalan adalah perusahaan keuangan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas pada Bank Central Asia (BCA).
Berikut ini berita fakta yang singkat, saham DATA hari ini langsung Auto Reject Atas (ARA) dengan meningkat 25 persen atau lebih dikenal sebagai ARA di level Rp 1.225.