Ayah dari Gaza, Tayseer Obaid, menggali sumuran besar di bawah tenda hunian keluarganya di Deir al-Balah untuk melindungi dari serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Seorang pria berusia 37 tahun itu tidak kehabisan solusi untuk melangsungkan hidup keluarganya yang berjumlah sepuluh orang selama perang.
Dengan sedikit sumber daya yang dimilikinya, ia menggarap sebidang kecil tanah di samping tendanya untuk membuat lahan pertaniannya dengan memanen sayuran yang diperlukan untuk memberi makan anak-anaknya, yang toretnya terjangkiti masalah kelaparan karena kurangnya akses ke makanan dan peralatan selama perang.
Saat hujan deras turun, dia menyimpan air hujan untuk guna pribadi keluarganya, dan untuk menghadapi kekurangan air di kamp pengungsian.
Orang ini awalnya melarikan diri dari Beit Lahiya, seperti banyak orang Palestina di Gaza lainnya. Lalu, dan keluarganya harus pindah beberapa kali sejak konflik mulai meletus, pada 7 Oktober 2023 mengapa saya tidak yakin apa gambaran 노래