Pagi itu, Lapangan Sepak Bola Desa Bandar Padang, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dipenuhi semangat. Kamis yang cerah disambut dengan Festival Sepak Bola U-16 Karta Sejahtera, yang mempertemukan berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) dari sejumlah daerah. Festival ini bukan hanya ajang adu strategi dan keterampilan di atas rumput hijau, tetapi juga merupakan momentum penting untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda dalam dunia olahraga—terutama sepak bola, olahraga favorit masyarakat.

Kepala Desa Bandar Padang, Aprisal SH, yang membuka langsung kegiatan ini, menaruh harapan besar terhadap gelaran tersebut. “Festival SSB ini bukan pertandingan biasa. Ini langkah awal mencetak bibit unggul sepak bola. Kami ingin Desa Bandar Padang dikenal sebagai kampung lahirnya pemain muda berbakat, yang kelak mampu bersaing di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional,” ucapnya di hadapan para peserta dan tamu undangan.

Antusiasme warga terlihat luar biasa. Tribun dan sisi lapangan dipenuhi suporter: orang tua, pelatih, hingga warga yang datang memberi semangat. Suasana penuh sportivitas dan persaudaraan terasa sepanjang pertandingan, membuktikan bahwa olahraga adalah pemersatu lintas generasi dan latar belakang.

Aprisal juga mengumumkan rencana besar pemerintah desa menjadikan event olahraga sebagai agenda tahunan. Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Bandar Padang mendatang, pihaknya tengah menyiapkan Turnamen SSB U-16 dengan skala lebih besar dan meriah. “Insya Allah, saat HUT desa nanti, turnamen ini jadi agenda utama. Harapannya, kegiatan ini bisa jadi tradisi tahunan yang membangkitkan semangat dan bakat anak-anak kita,” ungkapnya.

Gagasan itu disambut positif oleh masyarakat dan para tokoh pemuda. Banyak yang menilai kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga anak muda dari pengaruh negatif, seperti pergaulan bebas, narkoba, dan aktivitas yang tidak produktif. Dengan dukungan penuh dari warga dan visi yang jelas, Desa Bandar Padang menunjukkan bahwa pembangunan desa tak melulu soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia, khususnya anak dan remaja, menjadi prioritas.

Melalui olahraga, pemerintah desa berupaya menanamkan nilai-nilai positif seperti kerja keras, disiplin, sportivitas, dan pantang menyerah. Festival ini menjadi bukti nyata, bahwa semangat kebersamaan dan kepedulian mampu menghadirkan perubahan bermakna—bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan yang lebih cerah. -rls

Editor: Novita