“Waktu musim dingin seperti bulan Januari di saat ini adalah benar-benar anomali bahkan perubahan cuaca,” katanya.
Erma menjelaskan, Angin Santa Ana berkecepatan hingga 50 km/jam terbentuk karena interaksi sistem tekanan tinggi di hutan dan tekanan udara rendah yang berpusat di Los Angeles. Ia menjelaskan bahwa, Angin Santa Ana pada umumnya biasanya muncul dari wilayah utara Great Basin, yaitu sebuah dataran luas gurun yang membawa sifat angin yang panas dan kering.
“Meski semusim dingin, suhu mencapai 27 derajat Celsius di hutan Los Angeles menunjukkan bahwa titik-titik api telah terbentuk,” katanya.
Sementara itu, Penasihat Iklim Presiden Joe Biden, John Podesta mengatakan bahwa, menurut laporan bencana saat ini di California, tantangan-prtampilan cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim terus memburuk.
Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, yang merupakan anggota Partai Republik, menyatakan kesetiaan kepada korban kebakaran di Los Angeles. Baru-baru ini ia malah menyalahkan Gubernur California, Gavin Newsom, yang terkatup dengan Partai Demokrat.
Namun, Podesta menegaskan bahwa itu tidak lulus, dia meminta jadi Trump harus mendengar para ilmuwan dan ahli pilhan ketahanan iklim. Seperti memperkuat infrastruktur yang lebih kuat menghadapi perubahan iklim.
Apa adanya, setidaknya jika menyangkut masalah ketahanan dan adaptasi, saya rasa bukanlah masalah liberalisme atau konservatisme. Bukan juga masalah antara negara bagian merah atau biru.
Ia mengacu pada Badai Helene, yang menghancurkan North Carolina dan negara bagian lain yang didominasi Partai Republik di musim semi lalu. “North Carolina biasa mengalami kerusakan akibat badai, tetapi tidak di pegunungan dan tidak di Asheville,” kata Podesta.
Podesta menambahkan agar Trump dan timnya mendengar para ahli dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS dan National Aeronautics and Space Administration (NASA). “Dan mulai membuat rencana dan bersiap pada apa yang tampaknya peningkatan resiko tantangan cuaca ekstrem di seluruh negeri,” kata Podesta.
Diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang dahsyat berkobar di wilayah Greater Los Angeles sejak Selasa (7/1/2025), menyebabkan sekitar 180.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka. Perusahaan media AccuWeather mengatakan perkiraan awal kerusakan dan kehilangan ekonomi akibat kebakaran hutan California sekitar antara 52 miliar dan 57 miliar dolar AS atau sekitar Rp841,98 triliun hingga Rp922,94 triliun.
Departemen Koroner Los Angeles, Amerika Serikat, mengumumkan hingga Kamis, 9 Januari, pukul 21.00 setempat jumlah korban jiwa akibat kebakaran sudah mencapai 10 orang, dan proses penentuan identitas korban membutuhkan beberapa minggu.
Departemen Koroner berkolaborasi dengan penegak hukum dan pemadam kebakaran setempat untuk memberikan tanggapan pada laporan kematian yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang sedang berkembang di Los Angeles. Depermadi telah menerima kabar tentang 10 kematian terkait kebakaran hingga pukul 9 malam tanggal 9 Januari, dikatakan di dalam pernyataan tersebut.
Pernyataan itu juga mengatakan proses identifikasi akan membutuhkan waktu beberapa minggu karena kondisi kebakaran yang sulit dan masalah-masalah keselamatan. Gubernur California Gavin Newsom mengatakan, Jumat pagi, bahwa Pasukan Nasional California telah tiba di Los Angeles untuk mencegah terjadinya penjarahan di wilayah evakuasi.
“Kelengkapan CalGuard telah tiba di Los Angeles untuk mendukung penegakan hukum setempat. Mengambil keuntungan dari masyarakat yang dievakuasi adalah keputusan yang benar-benar tidak masuk akal. Penjarahan tidak akan ditoleransi,” kata Newsom di X.
Sementara itu, Badan Cuaca Nasional, Kamis, memberi peringatan tentang angin kencang dan kurang lembab yang dapat memperburuk kebakaran di California sampai Jumat.
Jumat, Satuan Kepolisian Los Angeles (LAPD) mengangkat tahanan seorang orang yang diduga terlibat dalam terbakar yang menyebabkan besar api di haven kebakaran Kenneth, salah satu badai kebakaran hutan besar yang melanda California. Selidiknya yang menangkap tahanan bersama khalayak setempat itu mengancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah, ungkap Jaksa Wilayah Los Angeles Nathan Hochman.
“Ini berarti bahwa keadilan akan segera dilaksanakan, tegas, dan hukuman penuh akan diberikan,” kata Hochman.
Laporan mengemukakan bahwa sistem penyediaan air di Los Angeles tidak mencukupi untuk mengatasi kebakaran di California. Petugas pemadam kebakaran mengeluhkan bahwa mesin tengkulak (hydrant) kering ketika mereka berusaha memadamkan api di kebakaran Eaton Fire di Altadena. Di sisi lain, pasokan air untuk menangani kebakaran Pacific Palisades habis dalam waktu 12 jam, menurut pernyataan pejabat yang dikutip di koran.
Freddy Escobar, Ketua Asosiasi Penyelamat Api di Los Angeles, menyatakan bahwa sumber daya dan personel yang tersedia tidak cukup untuk menangani bencana sebesar ini. Dia juga menyoroti bahwa sistem pasokan air lokal belum siap menghadapi kebakaran hutan yang kini semakin sering terjadi di wilayah itu.
Di satu sisi, Marty Adams, mantan manajer umum dan kepala insinyur di Departemen Air dan Tenaga Los Angeles, menjelaskan bahwa sistem penyimpanan air seluruh negeri tidak dirancang untuk menghadapi kebakaran besar.
