Komika Bopak Castello tidak pernah melupakan pesan yang pernah disampaikan oleh alm. Qomar setelah rencananya untuk menjadi seorang komedian.
Sebelum dikenal sebagai pelawak seperti sekarang, Bopak dulunya adalah bagian dari tim kreatif Empat Sekawan, sehingga dia tidak hanya terinspirasi oleh gaya lawakan Empat Sekawan, tapi juga dekat dengan anggota timnya.
“Setelah kami menemukan apa yang kita cari, kata Abah, ‘kalau kita berkomedi, sudah lebih baik kita membunuh diri kita sendiri,’” ujar Bopak menurut YouTube Rumpi Trans tv.
“‘Tunjukkan jenis karomah diri kita sendiri bukan menjelek-jelekkan orang lain.’ Mengajarkan seperti itu, jangan menyakiti orang,” imbuhnya.
Qomar, menurut Bopak, seperti guru yang mengajarkan cara membaca huruf lawak sendiri.
“Generasi muda saja yang dilihat seperti pembimbing bagi pelawak-pelawak,” komentarnya.
Diceritakan oleh Bopak, dahulu dirinya boleh menjadi satu dari pahlawan Four Guardians, karena Ginanjar.
“Pada tahun 1991, haji Qomar membentuk grup baru yang bernama Empat Sekawan, dan ia merekrut dua anggota dari Gideon, yaitu Ginanjar dan Derry,” ucap Bopak.
“Ikut sama Ginanjar, kalau dulu dia bagian tim kreatif, akhirnya belajar sama Pak Haji, gaya melawak yang dia lakukan,” jelasny.
Empat Kawan merupakan salah satu grup komedi legendaris Indonesia yang populer pada era 1990-an.
Kelompok lawak ini sejak awal diketahui terdiri dari Nurul Qomar, Derry Sudarisman, Ginanjar Soekmana, dan Eman Suherman.
Pada saat itu, Bopak dikenal setelah mengisi acara salah satu stasiun televisi, Yuk Keep Smile.
Dia juga pernah muncul di film yang berjudul Lihat Terbiar, Pegang Jangan dan Jendela Sejuta Sungai.
Bopak juga merupakan salah satu pemeran dalam sinetron Jodoh Wasiat Bapak selama tiga musim.
Qomar atau Abah Qomar meninggal dunia pada Rabu (8/1/2025), setelah melawan kanker usus yang dideritanya selama tiga tahun lebih.