Gerry Julian, sebagai Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, menjejakkan kaki di kantor Kementerian Sosial Republik Indonesia pada Kamis (16/1/2025).
Rencana kunjungan kali ini adalah untuk memberikan Laporan Pertanggungjawaban mengenai sumbangan yang dialihkan untuk korban bencana alam ledakan Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT.
Saya mengingatkan ke kementerian terkait dan yayasan terkait untuk menginvestigasi laporan palsu,” “Harus ada kewajiban bantuan kemanusiaan itu melampirkan faktur pertanggung jawaban sebelum melakukan pembayaran,
Pada kunjungan kali ini, Gerry membawa 3 dokumen terkait peralihan donasi yang semula ditujukan untuk Agus Salim tetapi kemudian dialihkan untuk korban bencana NTT.
Pertama, ada Laporan Pembiayaan Jasa (LPJ) yang berisi laporan keuangan mengenai dana yang dikeluarkan terkait donasi korban bencana di Provinsi NTT.
“Saya cuma hanya tiga paket itu, kita ingin melaporkan paket pertama kita sudah menerima formulir resmi dari yayasan yang menyatakan bahwa kita telah mengeluarkan Rp 1,3 miliar untuk kehabisan barang,” lanjutnya.
Kedua, ada lampiran yang menunjukkan bahwa seluruh biaya akomodasi tim dibayarkan terpisah.
“Terus di sini ada lampiran bahwa transportasi akomodasi tim lainnya dibayarnya terpisah,” katanya.
Terakhir, simpan file ke dalam flashdisk sebagai bukti dokumentasi kegiatan selama berkunjung ke NTT.
Seluruh dokumentasi kegiatan telah diupload ke saluran YouTube milik Denny Sumargo.
“Selain itu, masih ada lagi media yang berisi tayangan tersebut yang sudah keluar di YouTube milik Bang Dens dan banyak dikrup di media sosial. Semua konten ini sudah dikompilasikan menjadi satu flashdisk,” jelasnya.
Sayangnya, Denny Sumargo tampaknya tidak hadir dalam kunjungan kali ini.
Sementara itu, mereka menyumbang uang sebesar Rp 1,3 miliar dari donasi Agus Salim dan Rp 400 juta dari uang pribadi Denny Sumargo, sehingga total Rp 1,7 miliar dengan nilai barang mencapai 20 truk.
(*)