banner 728x250

Disebut Lebih Sehat dari Gula Merah, Gula Aren Ternyata Punya 4 Efek Samping Ini

banner 120x600
banner 468x60

Siapa orang yang tidak menyukai rasa manis pada makanan?

Berbagai jenis madu karena itu yang Anda cari ketika menyantap berbagai hidangan, dari mulai gula pasir, gula jawa atau gula merah, gula halus hingga gula aren.

banner 325x300

Penggunaan penambahan pemanis ini tergantung pada penggunaannya.

Contohnya saja, membuat sayur bening tidak cocok jika menggunakan gula aren, lebih baik gunakan gula putih atau gula pasir.

Meski ada beberapa jenis, saat ini Sajian Sedap akan membahas tentang gula aren.

Gula ini memang tidak begitu populer dibandingkan dengan gula Jawa atau gula merah.

Sebenarnya, dari segi harga gula aren memang lebih mahal daripada gula jawa dengan perbandingan yang sama.

Tidak mengherankan jika sebagian besar orang lebih memilih menggunakan gula Jawa daripada gula aren, meski keduanya memiliki warna yang hampir sama yaitu kecoklatan.

Bahan baku dari keduanya berbeda, yaitu gula aren yang terbuat dari nira pohon aren, sementara gula jawa terbuat dari nira pohon kelapa.

Gula aren ini kerap dianggap lebih sehat karena dibandingkan dengan gula jawa.

Tetapi Anda juga harus berhati-hati karena gula aren ini juga memiliki efek sampingannya.


2. Komponen pereduksi oksalat dalam gula aren

Sementara penelitian menunjukkan bahwa gula aren memungkinkan sebagai alternatif yang lebih sehat untuk pemanis seperti gula putih, gula merah atau madu, namun perlu dikonsumsi dalam jumlah yang tepat.

Asupan gula aren yang berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, tentu saja mengganggu kesehatan Anda seperti yang dikutip dari WbMD.


1. Masalah jantung

Penelitian telah menemukan bahwa konsumsi gula yang berlebihan terkait dengan peningkatan kemungkinan kematian karena penyakit jantung.


2. Berat badan

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan pungutan berat badan yang tidak diharapkan dan meningkatkan risiko obesitas.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk menanamkan perasaan kenyang.

Orang yang kelebihan berat badan dan menderita obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk berbagai jenis penyakit kronis, termasuk diabetes.


3. Kerusakan gigi

Gula adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi.

Hal ini memberi makan bakteri pembentuk plak dan meningkatkan tingkat keasaman di mulut Anda, yang keduanya merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi gusi seperti gingivitis, yang bisa menyebabkan kehilangan gigi jika tidak diobati.


4. Peningkatan stres

Penelitian terkini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula lebih berisiko mengalami gangguan kognitif, kecemasan, dan stres.

Ganti dengan pemanis umum lainnya dalam makanan Anda, gula aren dapat menawarkan manfaat kesehatan yang unggul jika dikonsumsi dengan jumlah yang tidak berlebihan.

Tetapi masih ada risiko signifikan yang terkait dengan mengkonsumsi gula secara berlebihan.

Beberapa alternatif yang lebih seimbang untuk rasa manis berikut ini bisa juga Anda jadikan pilihan.


1. Stevia

Ekstrak tumbuhan tanpa kalori ini mengandung 200-300 kali gula biasa lebih manis, tapi tidak semua orang menyukainya.


2. Buah kering

Buah-buahan kering ini adalah pengganti gula biasa yang digunakan dalam makanan panggang.

Meskipun tinggi golongan darah mereka berdarah tinggi, mereka mengandung serat dalam jumlah besar, yang dapat membantu Anda merasa kenyang.


3. Buah segar

Buah-buahan secara alami tinggi kadar gula, tetapi jauh lebih kaya akan vitamin dan mineral dibandingkan dengan pemanis tradisional.

Selalu bijak dalam segala konsumsi gula ya Sase Lovers!

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *