Kapasitas sekolah menengah tingkat atas di Riau saat ini sudah mencukupi bahkan melebihi kebutuhan peserta didik baru, demikian yang disampaikan oleh Penjabat sementara (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya. Menurutnya, tidak ada kendala dalam pelaksanaan PPDB karena kapasitas sekolah sudah mencukupi bahkan berlebih. Permasalahan muncul karena sebagian besar siswa mengincar sekolah negeri favorit, seperti SMA 1 atau SMA 8 di Pekanbaru. Hal ini disampaikan oleh Erisman pada Sabtu (3/5/2025).

Erisman menambahkan bahwa kapasitas yang mencukupi ini merupakan langkah pemerintah provinsi untuk menekan angka anak putus sekolah. Selama lima tahun terakhir, program wajib belajar 12 tahun telah berhasil dilaksanakan. Ruang belajar yang cukup disediakan bagi lulusan SMP/sederajat agar mereka bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Selain itu, Erisman juga mengingatkan agar siswa dan orang tua tidak terpaku pada satu atau dua sekolah favorit saat proses PPDB berlangsung. Ia mengharap masyarakat tidak hanya mengejar sekolah terkenal, namun juga mempertimbangkan SMA dan SMK swasta yang didukung melalui program Bosda Afirmasi. Tujuannya agar siswa tetap dapat belajar secara gratis.

Menurut Erisman, yang terpenting bukanlah nama sekolah, melainkan motivasi dan semangat belajar dari siswa itu sendiri. Dengan kemauan kuat dan belajar sungguh-sungguh, siswa bisa berhasil di mana pun. Pemprov Riau juga telah mengeluarkan surat edaran untuk mengurangi beban biaya sekolah, seperti uang perpisahan, study tour, dan pembelian buku, agar tidak menjadi alasan siswa putus sekolah.

Terkait rencana pendirian Sekolah Rakyat, Erisman menyebut hal ini sebagai bagian dari program Presiden Prabowo Subianto. Sekolah ini akan hadir di tiap kabupaten/kota, dan guru-gurunya akan direkrut oleh Kementerian Sosial. Sekolah Rakyat sementara akan menggunakan fasilitas asrama haji sesuai arahan gubernur dengan guru-guru yang mengajar di sana direkrut menjadi PNS Kementerian Sosial.

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Erisman berharap semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan terus meningkat. Ia berharap komitmen dalam memajukan pendidikan nasional semakin kokoh di momen tersebut.