Disdik Riau Bantah Keras Tuduhan Proyek Rehab Aula SMAN 10 Pekanbaru Asal-Asalan
PEKANBARU | SERANTAUMEDIA – Proyek rehabilitasi aula SMAN 10 Pekanbaru yang disebut-sebut sebagai hasil Pokok Pikiran (Pokir) dinilai sengaja disudutkan pemberitaan salah satu media online. Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau membantah keras tudingan bahwa proyek senilai Rp1,3 miliar itu dikerjakan secara asal-asalan.
Staf Bidang SMA Disdik Riau, Syafri Depi, mengecam narasi yang menurutnya tendensius dan tidak sesuai fakta lapangan. Ia menyebut pemberitaan yang menyatakan tidak ada rehab dan bangunan terkesan apa adanya, adalah tuduhan keliru dan menyesatkan.
“Pemberitaan yang dimaksud dimuat Mentengnews.com, Selasa 29 April 2025, berjudul ‘Pokir Rehab Aula SMA 10 Pekanbaru Diduga Milik Karmila Sari, Amburadul!’. Dalam laporan tersebut, proyek rehab aula disebut sebagai Pokir dari Karmila Sari, mantan anggota DPRD Riau yang kini duduk di DPR RI dari Fraksi Partai Golkar,” ujar Syafri.
Namun, Syafri menegaskan bahwa proyek tersebut bukan merupakan pekerjaan pribadi atau Pokir milik Karmila Sari, melainkan proyek resmi yang berasal dari APBD murni Provinsi Riau Tahun Anggaran 2024. “Rehab Aula SMAN 10 Pekanbaru adalah pekerjaan Dinas Pendidikan. Diusulkan melalui RKA 2024 dan memang disatukan dalam satu kode rekening dengan usulan Pokir. Tapi pekerjaan ini dilakukan secara e-katalog dan dikerjakan oleh CV Pritama. Jadi bukan proyek Ibu Karmila Sari,” terang Syafri.
Hasil pemantauan langsung, di lokasi proyek menunjukkan bahwa bangunan aula SMAN 10 Pekanbaru tampak megah dan mewah. Atap dan rangka bangunan telah diperbarui, plafon menggunakan desain Sunda Plafond, jendela terbuat dari kaca dengan rangka aluminium, serta lantai aula dan selasar menggunakan granit putih.
Selain itu, pintu partisi aula kini serba baru dengan material berkualitas tinggi, dan pendingin ruangan atau AC juga telah dipasang dengan sistem baru. Bagian luar gedung menggunakan koral sikat, yang menambah kesan eksklusif.
Menariknya, desain atap aula yang luas tanpa tiang penyangga tengah justru menjadi inspirasi pembangunan sebuah masjid di kawasan Panam, Pekanbaru. Syafri berharap rekan-rekan media dapat memberitakan fakta secara proporsional dan tidak menggiring opini negatif tanpa dasar yang jelas.
“Wartawan harus punya etika. Jangan hanya mengejar sensasi. Kalau ada kritik, sampaikan dengan data dan lihat hasil di lapangan. Jangan merusak reputasi orang atau instansi dengan narasi fitnah,” tutupnya.