Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau telah memulai penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) serta BOSDA Afirmasi tahap I tahun 2025 kepada 226 sekolah penerima. Penyaluran dilakukan dalam dua gelombang, dimana pada gelombang pertama, dana yang disalurkan adalah BOSDA reguler dengan total penerima sebanyak 64 sekolah, terdiri dari SMA swasta, SMK swasta, dan SLB swasta dengan total dana sebesar Rp 3.106.545.000.

Gelombang kedua, pengajuan dana sudah masuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau, dan proses penyaluran dana biasanya dapat dilakukan dalam waktu 3 hingga 7 hari berikutnya. Pada gelombang ini, penyaluran dilakukan untuk BOSDA Reguler serta BOSDA Afirmasi, dengan total dana yang akan disalurkan sebesar Rp13.319.331.148 untuk BOSDA Reguler dan Rp564.200.000 untuk BOSDA Afirmasi.

Sekolah penerima di Gelombang II merupakan satuan pendidikan yang Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) sudah terverifikasi. Namun, hingga saat ini terdapat 418 sekolah negeri dan 289 sekolah swasta yang RKAS-nya belum terverifikasi. Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, mengimbau agar sekolah-sekolah tersebut menuntaskan kewajibannya dengan baik agar dana BOSDA dapat segera disalurkan.

Erisman juga mengingatkan pihak sekolah yang sudah menerima dana untuk menggunakan sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku. Dia menegaskan bahwa dana BOSDA Afirmasi dapat dipakai untuk membiayai kebutuhan siswa yang diterima pada PPDB 2024 dan SPMB 2025, sehingga siswa dari keluarga tidak mampu tetap dapat mengenyam pendidikan yang layak.

Pemanfaatan dana BOSDA Reguler tahun ini difokuskan untuk pembayaran honor guru, pemeliharaan bangunan sekolah, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta pembayaran honor guru ekstrakurikuler. Hal ini disampaikan oleh Erisman sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau.