Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau, mengeluarkan imbauan bagi pengelola wisata pantai agar meningkatkan kewaspadaan terkait laporan adanya buaya yang lepas di wilayah tersebut. Imbauan ini dikeluarkan menyusul momen libur panjang dalam rangka peringatan Isra Mi’raj dan Tahun Baru Imlek yang diperkirakan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menjelaskan bahwa meskipun jumlah buaya yang lepas belum dapat dipastikan, pihaknya tidak menginstruksikan penutupan destinasi wisata pantai. Namun, ia menekankan perlunya langkah-langkah antisipatif guna menjaga keselamatan pengunjung.
“Saya sudah sampaikan kepada pengelola destinasi wisata pantai agar berhati-hati. Tapi jangan takut, cuma lebih berhati-hati saja,’ ujar Ardiwinata. “Kalau pantai yang ditutup tidak ada, cuma imbauan saja. Saya sudah surati kepada semua pengelola-pengelola,” sambungnya.
Ardiwinata juga menekankan beberapa langkah antisipasi yang perlu dilakukan oleh pengelola wisata pantai, khususnya untuk melindungi para pengunjung. Salah satunya adalah memberikan informasi yang jelas mengenai potensi kemunculan buaya di kawasan pantai, terutama bagi wisatawan yang ingin melakukan aktivitas di air seperti berenang atau berperahu.
“Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas pengunjung, terutama di area pantai yang berdekatan dengan sungai, rawa, atau perairan lain yang mungkin menjadi jalur pergerakan hewan buaya,” katanya. Selain itu, Ardiwinata menyarankan agar pengelola mengatur jarak aman antara pengunjung dengan lokasi yang dianggap rawan, seperti muara sungai atau area yang berdekatan dengan habitat alami buaya.
“Menjaga keselamatan pengunjung dengan menghindari aktivitas yang berisiko tinggi, serta memberi tanda atau penghalang pada titik-titik yang dicurigai rawan adanya hewan buaya,” tuturnya. “Dan segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila terdapat hewan buaya yang terdeteksi di sekitar area wisata, agar segera dapat ditangani,” tambahnya.
Libur panjang sering kali menjadi momen bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di tempat wisata. Oleh karena itu, edukasi kepada pengunjung juga dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran terkait potensi bahaya di alam. “Kami berharap pengunjung juga bisa lebih waspada dan mematuhi petunjuk yang diberikan oleh pengelola. Ini penting demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” sebutnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai penemuan buaya di kawasan wisata pantai di Batam. Namun, langkah antisipasi ini diambil sebagai bentuk perlindungan dan keamanan bagi masyarakat yang menikmati libur panjang di destinasi wisata setempat. Ardiwinata memastikan bahwa imbauan ini tidak berarti destinasi wisata di Batam tidak aman untuk dikunjungi.
“Batam tetap aman untuk berwisata. Kami hanya ingin memastikan semua pihak tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan,” pungkasnya.