Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau telah berhasil menyembuhkan 30 ekor sapi yang sebelumnya terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Upaya perawatan intensif yang dilakukan oleh dinas tersebut telah membuahkan hasil positif, sehingga sapi-sapi tersebut kini dinyatakan pulih.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau, drh Faralinda Sari, menyatakan bahwa dari total 68 ekor sapi yang terinfeksi PMK, sebanyak 30 ekor telah sembuh. Hal ini disampaikan oleh Fara pada Kamis (13/02/2025) sebagai bentuk keberhasilan dari upaya pengobatan dan vaksinasi yang terus dilakukan.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas PKH Riau terus menggencarkan vaksinasi PMK di berbagai daerah. Hingga saat ini, sudah terdapat 3.249 dosis vaksin yang disuntikkan ke sapi dan kerbau di wilayah Riau, dengan Kabupaten Kampar mencatat cakupan vaksinasi tertinggi.
Fara juga menambahkan bahwa Riau telah mendapatkan alokasi 53.600 dosis vaksin PMK yang akan dikirim secara bertahap. Untuk tahap awal, sekitar 30.000 dosis akan segera dikirimkan, sehingga upaya pencegahan terhadap penyebaran virus PMK dapat terus ditingkatkan.
Selain vaksinasi, upaya pengendalian lain seperti desinfeksi kandang dan pengobatan terus dilakukan oleh Dinas PKH Riau guna memastikan kesehatan ternak tetap terjaga. Peternak diimbau untuk lebih waspada terhadap berbagai penyakit ternak, terutama di musim hujan dan banjir.
Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti musim hujan dan banjir, ancaman penyakit ternak seperti Septicaemia Epizootica dan Jembrana juga meningkat. Oleh karena itu, Dinas PKH Riau meminta peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan segera melaporkan jika ada ternak yang sakit.
Saat ini, PMK telah menyebar di 15 desa, 11 kecamatan, dan 6 kabupaten di Riau. Kabupaten Indragiri Hulu mencatat jumlah kasus tertinggi, diikuti oleh Indragiri Hilir dan Kampar. Kampar menjadi daerah dengan sebaran desa terbanyak yang terjangkit PMK, menunjukkan pentingnya vaksinasi dan pencegahan sejak dini.