Sudah tayang ingat. Membahas lebih lengkap mengenai penjelasan alur, penokohan, dan indikator yang membuat sinetron ini menarik untuk diikuti.
Melanjutkan artikel sebelumnya, kali ini akan membahas salah satu figur yang menjadi pusat cerita. Remaja pria yang harus menghadapi banyak masalah dalam kehidupannya. Mulai dari konflik keluarga, persahabatan, dan cinta yang ia hadapi.
Mengapa artikel ini memilih memfokuskan pada karakter Fattah dalam sinetron Asmara Gen Z? Ya, karena memang tokoh Fattah yang memiliki peran penting dalam menggerakkan linimasa cerita ini. Semua terpusat pada karakter Fattah. Termasuk keputusan-keputusannya yang justru menambah konflik baru dalam hidupnya. Semakin membuat hidupnya kompleks.
Sebelum memecahkan masalah lebih dalam, kita harus berkenalan dulu dengan sosok Fattah Fernandez yang dibintangi oleh akting belia Fattah Syach. Tyakat kali ini, Fattah Syach menunjukkan kemampuan aktingnya. Sebelumnya, ia memulai karier sebagai presenter Bursa Musik Indonesia pada tahun 2022. Tahun berikutnya, ia mulai mendapatkan beberapa judul FTV, serial, dan bahkan film.
Namanya semakin terkenal ketika dia beraktor bersama Aliando di film Argantara pada tahun 2022. Lalu ia mendapatkan peran utama dalam sinetron Gadis Titisan Jawa (2023) dan serial Private Bodyguard yang tayang di Viu pada tahun 2024. Sampai sekarang, dia masih memerankan karakter yang hampir serupa. Sosok laki-laki tampan dengan gayanya yang anggun.
Seorang aktor kelahiran tahun 2005 ini adalah anak sulung dari pasangan selebriti, Attar Syach dan Ananda Faturrahman. Sebenarnya dari nama lengkapnya saja sudah terlihat bahwa nama belakangnya sebenarnya berasal dari keluarga Syach. Keluarga selebriti yang memang kentara dengan kecantikan lelaki mereka. Baik itu saat berjalan di atas panggung catwalk ataupun di depan kamera.
Dalam sinetron asmara Gen Z, karakter Fattah adalah remaja laki-laki yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak stabil. Ayahnya memiliki istri lebih dari satu, yang menyebabkan Ibunya mengalami gangguan kejiwaan karena pengkhianatan sang ayah.
Sebenarnya Fattah hidup lebih dari cukup. Ia anak orang kaya yang tidak kekurangan apa-apa untuk mendukung tumbuh kembangnya secara fisik. Namun, keadaan yang keras dan pahit yang ia hadapi membuat nurani dan jiwa anak muda ini mati rasa dan membenci ayahnya.
Mereka mencapai Asrama Sembilan Ilmu. Sekolah tempat tinggal siswa-siswa yang memiliki masalah berbeda-beda. Tingkat kenakalan remaja dan kriminalitas juga beragam di situ. Semua jenis masalah, mulai yang relatif ringan sampai yang benar-benar suma.
Fattah bisa dengan mudah beradaptasi di sana. Tidak karena memiliki banyak sahabat, tetapi karena dia adalah tipe yang selalu menyelesaikan masalahnya sendirian. Bahkan dia selalu membantu menyelamatkan orang lain dari permasalahan mereka. Sebagai contoh, perasaannya sangat empati mengenai anak perempuan bernama Zara.
Konflik berawal ketika pacar Fattah bernama Aqeela mulai menyadari kebohongan yang terjadi. Termasuk ketika rahasia besar terbongkar, yaitu Fattah memberikan fasilitas bagi kehidupan Zara dengan kemewahan yang melimpah.
Belum sempurna berselesaikan isu percintaan, Fattah harus menelan kebenaran baru bahwa Ayahnya berhubungan terlarang dengan Ibu Zara. Fattah sangat marah dan tidak menyetujui semua hal ini. Ia berusaha keras agar tidak ada lagi sang istri baru yang menggantikan posisi Ibu di keluarga Fernandez.
Sangat sulit. Tokoh Fattah menghadapi konflik yang sangat serius. Di usia remaja, ia harus menangani berbagai masalah yang harus ia selesaikan sendiri.
Pembentukan karaktermasuk Fattah tidak bisa dilepas dari latar belakang keluarganya. Fattah yang banyak diam adalah cerminan kehilangan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Ibu yang tidak mengenalinya lagi, dan Ayahnya tidak memberi kasih sayang yang cukup untuknya. Hanya memenuhi kebutuhannya saja bukan berarti sudah cukup untuk tumbuh kembang anaknya.
Fattah memilih menjadi bergelut sebagai tukang onar di luar rumah. Menikmati berkelahi dengan orang lain dan sering kali ia menghadapi masalah dengan aparat. Membawa bekas luka wajah sudah menjadi keseharianya. Putus asa karena masalah keluarga yang dialaminya turut memicu sifat nakalnya. Merasa senang membuat Ayahnya marah dengan perseteruan yang dibawakannya. Mungkin ia menganggap hal itu sebagai bentuk balas dendam yang dimilikinya waktu itu.
Fattah tetaplah memiliki karakter kuat sebagai remaja yang sedang mencari identitasnya. Di balik kepribadian kerasnya, ada sisi lembutnya menghasilkan gerakan ibu kandungnya, yaitu ayahnya. Ayah punya kebiasaan yang bisa melepaskan uangnya untuk membantu orang lain dengan sangat cepat. Hal itulah yang Fattah lakukan juga, membantu orang lain dengan nominal yang sangat fantastis, termasuk membantu Zara.
Polanya cinta ayahnya, yaitu dengan memenuhi semua kebutuhannya sebelum membuat Fattah berlaku serupa. Dimana bentuk mengekspresikan kasih sayang dan perhatian tercermin dari pengorbanan yang diberikan.
Termasuk, sosoknya yang sukar mengungkapkan kata-kata pun merupakan buah dari pola asuh Ayahnya. Fattah sulit mengungkapkan perasaannya melalui kata. Ketika ia menganggap bahwa cinta tidak harus selalu diungkapkan dengan kata-kata. Cara menjalin hubungan dengan kekasihnya pun terbentuk dari situ.
Fattah menjalin hubungan dengan Aqeela. Wanita pertama yang dekat dengan dia adalah tidak hanya teman dekat. Awalnya, mereka sama-sama menghadapi masalah keluarga, sehingga mereka saling membutuhkan satu sama lain. Meskipun demikian, hubungan mereka hanya menyajikan sifat persahabatan sebagai sesama pendukung, sahabat, dan pendengar bagi yang satu respectively.
Pada masa perkembangannya, Fattah yang masih mencari makna cinta, bertemu dengan perempuan yang bervariasi. Memiliki lokasi tinggal yang berlainan dengan Aqeela yang biasanya hidup sendiri dan menghadapi setiap masalah seorang diri.
Sisi merasa membutuhkan bantuan dan mengungkapkan perasaan cintanya dengan perantara, sehingga Fattah tidak bisa mengungkapkannya secara langsung kepada Aqeela. Ketika ia bertemu Zara, perasaan ia seolah kembali bangkit dan sudah tak dapat dihentikan. Fattah jelas merasa penting karena merasa diperlukan oleh orang lain.
Fattah, aktor utama dalam sinetron Asmara Gen Z, malang melintang dalam mencari kesetiaan penggemar. Mungkin banyak yang marah dengan peran Fattah yang sulit mengungkapkan perasaannya sendiri. Apalagi ketika ia terlihat tidak ingin meninggalkan Aqeela, tapi juga tidak berhenti campur aduk dengan kehidupan Zara.
Sampai pertama kalinya menonton episode ini, saya pun agak geram dengan karakter Fattah. Entah mengapa, pemeran utama ini dimungkinan dibuat terlalu lembut dalam mengambil keputusan. Namun, setelah melihat judulnya, jelas bahwa serial ini menggambarkan remaja-remaja generasi Z dengan cara yang unik.
Fattah adalah cerita dari generasi Z yang terbentuk dari konflik keluarga yang ia hadapi. Kesalahan yang ia buat selama ini menjadi bagian dari proses belajar dan dewasa yang pasti akan bermanfaat ketika ia dewasa pada umur yang dewasa. Termasuk fase remaja yang ia hadapi adalah fase mencari makna sebenarnya dari cinta. Fattah hanya remaja biasa yang bisa melakukan kesalahan.
Petunjuk karakter Fattah tampak lebih alami karena tidak sempurna seperti karakter lain dalam fiksi biasanya. Kualitas akting Fattah Syach dalam memerankan karakter Fattah sangat mendukung. Sumbangsih besarnya jauh berbeda dari proyek sebelumnya. Karakternya sekarang mengharapkan Fattah Syach agar mengekspresikan kemampuannya dengan lebih terbuka. Tidak hanya peran laki-laki tampan yang dingin. Tetapi juga penuh dengan dinamika emosi yang harus dilakukannya.