Keasliannya belum diketahui pasti dan identitasnya.
Satelit ruang angkasa Atlas Centaur dari Amerika pada 2004.
Bangkai roket itu, yang dikenal sebagai obyek 28385, seharusnya telah divegrundkan dari proyeksi jatuh kembali ke Bumi pada tanggal 30 Desember 2024 di atas Afrika. Satu dekade lalu, Satelit 01-04 gelombang A WorldSat/Mstar (USA-179) lepas landas dari Cape Canaveral membawa muatan satelit rahasia.
Namun begitu, veteran di bidang pengamatan langit dan pelacak obyek-obyek yang jatuh kembali ke bumi Jonathan McDowell meragukannya. Peneliti di Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics itu menyatakan tak melihat adanya bekas terbakar pada cincin logam sebagai ciri khas usai menembus atmosfer bumi.
.
Meski begitu, Badan Antariksa Kenya merupakan yakin bahwa cincin logam seberat 500 kilogram itu yang membuat rata dengan tanah pepohonan dan semak yang ditimpanya adalah bagian dari roket di luar angkasa. Diakui, obyek itu seharusnya telah habis terbakar di atmosfer saat jatuh kembali ke bumi di wilayah yang tidak berpenghuni atau lautan.
Kasus ini unik karena Badan Antarika Kenya sedang menyelidiki lebih lanjut menurut kerangka hukum antariksa internasional, sesuai dengan pernyataan Badan Antariksa Kenya pada 1 Januari 2025.
Belakangan, sebuah penelitian independen oleh media Space Inside Konglomerat memberikan perbandingan kemiripan yang spekulatif antara objek asing di Kenya itu dengan gambar bagian yang dibuat untuk Roket Angara-A5M milik Roscosmos, Rusia.
Bongkahan spasi jatuh di rumah penduduk semakin sering
.
Kawatir itu masuk akal karena kejadian seperti itu ketika ini sedang meningkat di dunia. Pada Mei tahun lalu, misalnya, pecahan dari roket SpaceX menimpa atap rumah di Franklin, Carolina Utara, Amerika Serikat.
Beberapa bulan yang lalu, dua benda besar dari luar angkasa ditemukan dalam keadaan hangus di sebuah ladang di Saskatchewan, Kanada. Lalu, pada Maret 2024, sebuah pecahan logam dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) jatuh tepat menimpa sebuah rumah di Naples, Florida.
Sampah antariksa bahkan membahayakan astronot di ISS yang melompat ke luar jalurnya tahun lalu, membikin mereka harus bergerak untuk menghindarinya.
Berkelahi dengan peluncuran roket milik pemerintah dan perusahaan swasta, para ahli mengingatkan bahwa masalah sampah luar angkasa akan semakin buruk. Secara global, lebih dari 500 rencana peluncuran ke luar angkasa telah terdaftar untuk tahun ini di 2025.
Pilihan Editor: