Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama pada Rabu, 16 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama dan sebagai wujud komitmen desa dalam menjaga persatuan, toleransi, dan keharmonisan sosial.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh berbagai pihak lintas agama dan instansi, seperti perwakilan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Inhu, Darwison dan Rajuki, jajaran pemerintah desa, Kantor Urusan Agama (KUA) Seberida, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta tokoh-tokoh dari berbagai organisasi keagamaan.
Elemen lintas agama yang hadir dalam kegiatan ini meliputi perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jamaah Tabligh, Kristen Protestan, Katolik, serta tokoh masyarakat dan tokoh perempuan setempat. Mereka berpartisipasi aktif dalam diskusi yang berlangsung.
Kepala Desa Petala Bumi, Sugiono, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan antar warga. Sugiono berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi juga menjadi pemicu semangat gotong royong dan saling menghormati antar umat beragama di lingkungan desa.
Dalam kesempatan tersebut, Sugiono juga menyampaikan, “Kami berharap, kegiatan ini menjadi tonggak semangat persatuan dan kebersamaan. Jika ada persoalan, mari kita selesaikan secara musyawarah agar tidak menjadi api yang membesar. Masalah besar harus dikecilkan, dan yang kecil sebisa mungkin kita hilangkan.”
Sosialisasi ini berfungsi sebagai ajang edukasi masyarakat tentang pentingnya prinsip-prinsip moderasi beragama, seperti toleransi, anti kekerasan, penghargaan terhadap perbedaan, serta komitmen kebangsaan dalam menjaga keutuhan NKRI. Perwakilan Kemenag, Darwison, menekankan bahwa moderasi beragama bukanlah mengganti keyakinan, melainkan tentang hidup berdampingan dalam perbedaan serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan di atas kepentingan kelompok.
Diskusi dalam kegiatan tersebut berlangsung hangat dan konstruktif, di mana beberapa tokoh agama dan masyarakat menyampaikan pandangan, tantangan, dan harapan dalam mewujudkan kerukunan di tengah keberagaman. Mereka sepakat bahwa dialog dan saling memahami menjadi kunci utama menciptakan ketentraman sosial.
Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan Desa Petala Bumi sebagai desa yang damai, toleran, dan menjadi contoh positif bagi desa-desa lain di Kabupaten Indragiri Hulu dalam membangun masyarakat inklusif. Melalui kegiatan ini, diharapkan benih-benih persatuan dan keharmonisan semakin tumbuh subur di tengah masyarakat, serta memperkuat peran desa sebagai ujung tombak pembangunan sosial berbasis nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian.