banner 728x250

Dendam Nanang Gimbal terhadap Sandy Permana sejak 2019, Berawal dari Hajatan

banner 120x600
banner 468x60

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkap bahwa Nanang memiliki dendam pribadi terhadap Sandy Permana sejak 2019.

Wira mengatakan itu setelah penyidik menyelesaikan proses pemeriksaan mendalam terhadap Nanang Gimbal.

banner 325x300

Wira mengatakan bahwa dendam itu mulai karena Sandy mengadakan perayaan perkawinan di halaman rumahnya tanpa izin.

Saya (korban) tidak menyadari bahwa tinggal-lagi seorang lelaki tidak bertanggung jawab yang memasuki rumah,

Tertangkap dan tewas karena aksi nekat melakukan perubahan fisik pakai mobil

Hubungan Sandy Permana dan Nanang Gimbal tidak harmonis dari situ.

“Atas perbuatan korban, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam kepada korban. Kemudian sehari-hari tersangka menjalani kehidupan dengan korban secara tidak harmonis. Tersangka tidak pernah menyapa korban, demikian pula korban juga tidak pernah menyapa tersangka,” kata Wira. (saya tidak mengubah apa pun, hanya mereplikasinya)

Dendam itu berlanjut Seperti yang tercatat, pada Oktober 2024, Nanang dan Sandy ikut serta dalam rapat untuk menentukan ketua RT.

Pada saat itu, ketua RT diduga melakukan kekhianatan dengan warga tetangga sehingga dianggap tidak kompeten untuk menjabat kembali sebagai ketua RT pada periode mendatang.

“Dalam acara itu, korban berteriak kepada istri kepala RT. Terdakwa memperingatkan dengan kalimat ‘Tidak perlu marah, itu biasa saja’, namun korban marah dan menjawab ‘Engkau bukan penduduk di sini, jangan ikut campur-sendiri’, ungkap Wira.

Perasaan benci dan dendam Nanang semakin bertambah saat meketahui bahwa dirinya disorak-atikan oleh Sandy Permana.

“Setelah mendengar informasi dari istrinya, tersangka menganggumkan diri, namun meningkatkan kebencinya kepada korban,” ucap Wira.

Hingga akhirnya, Nanang mengekspresikan perasaannya yang juga lantang ketika Sandy melintas di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Nanang melihat kala itu Sandy melihatnya dengan menyanjung.

Ia secara tidak terenas buang napasnya di depan Nanang yang saat itu sedang ada di depan rumah.

“Saya merasa sebal karena tersangka merasa direndahkan korban. Hal ini membuat tersangka merasa sakit hati. Korban memandang sinis ke arah tersangka lalu melemparkan ludah ke arah tersangka,” ujar Wira.

Seseorang bernama Sandy Permana ditemukan terluka berdarah oleh teman seprofesinya pada Minggu pukul 08.00 WIB.

“Segera pagi itu korban ditemukan dalam kondisi terluka, tapi masih hidup, korban masih berjalan, dan di depan rumah salah satu tetangganya,” kata Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno, saat dikonfirmasi.

Sandy Permana kemudian pingsan di depan rumah tetangga itu.

Menyaksikan Sandy penuh darah dan lemah, tetangga tersebut kemudian membawanya ke Rumah Sakit Cileungsi.

“Polisi menerima laporan, memeriksa lokasi kejadian, memeriksa rumah sakit, memastikan korban meninggal dunia, di sana ditemukan beberapa luka tusuk,” ujar Onkoseno.

Jenazah Sandy Permana dikubur di pemakaman Perumahan Cibarusah Jaya pada Minggu (12/1/2025) malam pukul 23.00 WIB.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *